Tampilkan postingan dengan label Biologi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Biologi. Tampilkan semua postingan

Selasa, 25 Juni 2013

PROTEIN DAN ASAM AMINO

By Unknown | At 08.33 | Label : | 0 Comments
 Protein adalah senyawa organik kompleks dengan berat molekul tinggi, protein merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Protein mengandung molekul karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus (wikipedia).

Fungsi utama protein Sebagai enzim, Alat pengangkut dan penyimpan Misalnya hemoglobin mengangkut oksigen dalam eritrosit sedangkan mioglobin mengangkut oksigen dalam otot,penunjang mekanis, Media perambatan impuls syaraf misalnya berbentuk reseptor, dan Pengendalian pertumbuhan.

 PROTEIN yaitu Polimerisasi asam amino

Fungsi protein secara singkat yaitu sebagai : katalitik (enzim), kontraksi, pengatur gena, pencegahan, hormon, struktural, transport.

Asam amino merupakan bagian-bagian dari protein. atau kata lain asam amino akan membentuk protein.

Ikatan-ikatan kuat pada protein : peptida, disulfide dan ikatan lemah : hidrogen, ionik (garam), van der waals (hidrofobik).

Sifat-sifat umum dari protein yaitu :

REAKSI WARNA :
Asam amino : Ninhidrin
Protein : Biuret

 ASAM AMINO
asam amino akan membentuk protein melalui proses translasi di dalam sel. atau asam amino adalah bagian penyusun dari protein.
- Asam amino esensiil yaitu asam amino yang tidak dapat disintesis oleh tubuh manusia. tetapi didapatkan dari makanan (tumbuhan dan hewan)
- Sifat : Asam amino di alam ± 300 macam yang menyusun protein (manusia, hewan, tumbuhan) = 20 macam asam amino esensial
- Rumus asam amino : Dua gugus dapat mengalami ionisasi : - COOH (asam) dan -NH2 basa

PROSES GAMETOGENESIS

By Unknown | At 08.24 | Label : | 0 Comments
A.    Gametogenesis (Pembentukan Gamet)
Hewan dan tumbuhan mengalami meiosis dan mitosis. Pada hewan, fase diploid lebih dominan, sedangkan fase haploid terjadi pada gamet. Pada tumbuhan, fase haploid dan diploid sama-sama dominan. Pada sel tumbuhan, fase haploid disebut generasi gametofit dan fase diploid disebut generasi sporofit.
Pada sel hewan, pembentukan gamet selalu terjadi di dalam tubuh individu diploid lewat proses meiosis. Pada tumbuhan, gamet-gamet di produksi dalam individu haploid lewat proses mitosis. Hasil fertilisasi pada tumbuhan merupakan tumbuhan penghasil spora yang melewati proses meiosis. Sebagai akibatnya terjadi pengurangan jumlah kromosom menjadi setengahnya selama proses ini.
Meiosis memegang peran penting dalam pembentukan sel kelamin / gamet dalam kelenjar kelamin (gonad), yang pada hewan jantan terjadi di testis dan pada hewan betina terjadi di ovarium. Pada tumbuhan biji, meiosis terjadi pada kepala sari dan kandung lembaga. Pada tumbuhan lumut, meiosis terjadi di sporogonium dan pada tumbuhan paku di sporangiumnya. Dengan demikian kita sekarang tahu bahwa spora yang terbentuk pada tumbuhan berspora sifatnya haploid.
a)    Gametogenesis pada Tumbuhan
Pada tumbuhan tingkat tinggi, yaitu tumbuhan bunga atau angiospermae, benang sari (alat kelamin jantan) terdiri atas kepala sari (anter) dan tangkai sari (filamen). Gamet jantan (serbuk sari) dibentuk di kepala sari. Di dalam kepala sari terdapat ruang serbuk sari yang jumlahnya tergantung spesiesnya. Di tiap ruang ini terdapat sejumlah sel induk, yaitu mikrosporofit (2n) yang kemudian membelah secara meiosis sehingga terbentuk empat mikrospora. Tiap mikrospora berkembang menjadi mikrospora dewasa atau serbuk sari. Tiap serbuk sari mengandung satu sel tabung dan satu inti generatif yang siap mmbuahi. Peristiwa pembentukan gamet jantan di atas disebut mikrosporogenesis.
Putik (alat kelamin betina) terdiri dari kepala putik (stigma), tangkai putik (stilus), dan ovarium yang berisi bakal biji (ovul). Di ovarium terdapat sel induk (megasporofit)yang bersifat diploid. Setelah sel induk membelah secara meiosis terbentuklah empat sel. Namun, hanya satu yang bertahan menjadi megaspora sedangkan tiga yang lain mengalami degenerasi. Inti sel megaspora kemudian membelah menjadi dua, membelah lagi menjadi empat, kemudian membelah lagi sehingga terdapat delapan inti haploid. Selanjutnya, tiga inti berada di dekat mikrofil, yaitu dua sebagai sinegrid (pengiring) dan satu di tengah di apit sinergid sebagai ovum. Tiga inti lain berada di tempat yang berlawanan dengan mikrofil sebagai antipoda. Dua inti bergabung di tengah sebagai inti kandung lembaga sekunder. Peristiwa pembentukan gamet betina di atas disebut megasporagenesis. Pada perkembangan berikutnya, ovum siap untuk di buahi. Pembuahan yang terjadi akan menghasilkan zigot yang bersifat diploid dan endosperma yang bersifat triploid.
b)    Gametogenesis pada Hewan
Gametogenesis pada hewan berlangsung secara meiosis. Dalam proses ini, kadang terjadi fase maturasi (pematangan), yaitu perkembangan dari hasil akhir meiosis yang tidak langsung menjadi gamet.
Gametogenesis berlangsung di dalam alat kelamin jantan dan betina. Gametogenesis dibedakan menjadi dua, yaitu spermatogenesis (pembentukan sperma) dan oogenesis (pembentukan ovum). Secara prinsif keduanya melalui cara pembelahan yang sama, namun hasil akhirnya berbeda.
1.    Spermatogenesis
Proses ini berlangsung dalam alat kelamin jantan yaitu testis. Dalam testis terdapat bagian yang disebut tubulus sminiferus. Pada bagian tersebut terdapat sel-sel primordium yang bersifat diploid. Sel-sel primordium adalah kelompok sel yang belum dewasa yang nantinya akan membentuk struktur khusus. Sel-sel primordium tersebut berulang kali mengalami pembelahan secara mitosis, diantaranya membentuk spermatogonium (induk sperma) yang nantinya akan mnjadi sperma.
Spermatogonium bersifat diploid (2n), dalam pertumbuhannya spermatogonium mengalami mitosis membentuk sel spermatosit primer yang bersifat diploid pula, kemudian sel ini melakukan meiosis. Pada meiosis I, dihasilkan dua sel anakan yang disebut spermatosit sekunder yang bersifat haploid. Pada meiosis II, tiap sel tersebut menghasilkan dua sel anakan yang disebut spermatid. Spermatid bersifat haploid, yang dalam pertumbuhannya mengalami maturasi membentuk spermatozoa. Sel spermatid dilengkapi dengan ekor sehingga spermatozoa dapat bergerak bebas jika berada pada media cair. Hasil akhir pada spermatogenesis adalah terbentuknya empat spermatozoa fungsional dari satu sel induk yang mengalami meiosis.
2.    Oogenesis
Oogenesis berlangsung dalam alat kelamin betina, yaitu ovarium. Sel primordium dalam ovarium yang bersifat diploid ialah oogonium. Dalam pertumbuhannya oogonium mengalami mitosis membentuk oosit primer yang juga bersifat diploid. Sel ini mengalami meiosis I hingga membentuk dua sel anakan, yang satu besar disebut oosit sekunder dan yang satu kecil disebut badan kutub primer. Keduanya bersifat haploid karena telah terjadi pembagian / penyusutan pada kromosom. Kedua sel ini mengalami meiosis II. Pada sel oosit sekunder juga dihasilkan dua sel anakan, yang satu besar disebut ootid sedangkan yang satu kecil disebut badan kutub sekunder. Pada badan kutub hasil meiosis I juga berlangsung meiosis II, dan hasil anakan berupa dua sel badan kutub mengalami degenerasi dalam perkembanganya hingga akhirnya mati, sedangkan ootid mengalami perkembangan menjadi ovum. Dengan demikian pada oogenesis, satu sel induk akhirnya membentuk satu ovum yang fungsional dan tiga sel badan kutub yang tidak fungsional (tidak terlihat dalam perubahan).

PEMBELAHAN SEL

By Unknown | At 08.21 | Label : | 0 Comments
PEMBELAHAN SEL

A.    Pembelahan Amitosis (Langsung)
Pembelahan secara langsung biasa terjadi pada makhluk hidup bersel tunggal (uniseluler). Pembelahan makhluk hidup bersel tunggal merupakan reproduksi makhluk hidup itu sendiri. Hal ini berarti bahwa terbentuknya sel-sel baru juga berarti terbentuknya individu baru. Pembelahan amitosis tidak didahului pembentukan benang gelendong maupun pembelahan inti.
Amitosis merupakan cara reproduksi vegetativ pada organisme prokariotik dan protozoa. Pembelahan ini berlangsung tanpa adanya persiapan yang khusus. Pembelahan amitosisi berlangsung menghasilkan dua sel anakan sehingga sering disebut pembelahan biner. Seiap materi inti terbagi menjadi dua kemudian diikuti pembagian sitoplasma. Pada pembelahan amitosis ini setiap sel anak mewarisi sifat-sifat induknya. Pembelahan amitosis senantiasa menghasilkan keturunan yang memiliki sifat yang identik dengan induknya.
B.    Pembelahan Mitosis
Mitosis adalah pembelahan sel  yang menghasilkan dua sel anak yang masing-masing memiliki sifat dan jumlah kromosom  yang sama dengan sel induknya. Mitosis terjadi pada perbanyakan sel tubuh (sel somatis). Kromosomnya berpasangan, shingga di sebut diploid (2n). Pembelahan mitosis berlangsung secara bertahap mlalui beberapa fase, yaitu profase, metafase, anafase dan telofase. Selain itu ada juga interfase, yang merupakan fase antara mitosis satu dengan mitosis berikutnya.
a.    Profase
Pada fase ini, sel induk yang akan membelah memperlihatkan gejala terbentuknya dua sentriol dari sentrosom, yang satu tetap di tempat, yang satu bergerak ke arah kutub yang berlawanan.Tiap sentriol memancarkan serabut-serabut berupa filamen yang di sebut benang gelendong pembelahan (benang spindel). Yang menghubungkan benang sentriol satu dengan sentriol lain.
Membran  inti yang masih tampak  pada profase awal kemudian segera terpecah-pecah. Lalu, butiran kromatin memanjang menjadi benang kromatin yang kemudian memendek dan menebal menjadi kromosom, dengan bagian yang menggenting di sebut sentromer. Sentromer adalah bagian kromosom yang tidak dapat menyerap zat warna. Tiap-tiap sentromer mengandung kinetokor, yaitu tempat mikrotubulus terikat.
Kemudin kromosom berduplikasi membujur menjadi dua bagian yang masing-masing di sebut kromatid. Bersamaan dengan itu, anak inti (nukleus) mengecil dan tidak tampak atau menghilang. Dengan demikian,kromatid terjerat pada benang spindel. Sementara itu, benang spindel meluas ke luar ke segala arah, di sebut sebagai aster.
Di akhir profase, selubung inti sel pecah dan setiap kromatid melekat di beberapa benang spindel di kinetokor. Kromosom duplikat lalu meninggal daerah kutub dan berjajar di ekuator. Pada sel tumbuhan yang tidak memiliki sentriol, benang gelendong pembelahan ini terbentuk di antara dua titik yang di sebut titik kutub.        
b.    Metafase
Periode selama kromosom di ekuatorial di sebut metafase. Membran inti sudah menghilang. Kromosom berada di bidang ekuator, dengan sentromernya seolah kromosom berpegang pada benang gelendong pembelahan. Pada fase ini, kromosom tampak paling jelas.
c.    Anafase
Selama anafase, kromatid bergerak menuju ke rah kutub-kutub yang berlawanan. Kinetokor yang masih melekat pada benang spindel berfungsi  menunjukan jalan, sedangkan lengan kromosom mengikuti di belakang.   
d.    Telofase
Krmatid-kromatid mengumpul pada kutub-kutub. Benang gelendong menghilang, kromatid menjadi kusut dan butiran-butiran kromatid muncul kembali. Selaput inti terbentuk kembali dan nukleolus terlihat lagi. Pada bagian bidang ekuator terjadi lekungan yang makin lama makin ke dalam hingga sel induk terbagi menjadi dua yang masing-masing mempunyai sifat dan jumlah kromosom yang sama dengan induknya.  
e.    Interfase
Interfase di sebut pula fase istirahat, namun sebutan ini kurang tepat karena justru pada saat ini sel mempersiapkan diri untuk pembelahan lagi dengan mengumpulkan materi dan energi. Pada fase ini krmosom tidak tampak, tetapi butiran kromatin tampak jelas. Pada fase ini, tingkah laku kromsom tidak tampak sehingga fase ini bukan termasuk fase mitosis.
Akhirnya pembelahan secara mitosis mnghaslkan dua sel anak. Masimh-masing sel anakan memiliki jumlah dan sifat kromosom yang sama dengan sel indunya. Pada pembelahan ini terjadi pembagian inti (karokinesis) dan pembagian plasma dan sitoplasma (sitokenesis).
Mitosis merupakan mekanisme memperbanyak sel atau pertumbuhan. Mitosis terjadi pada sel-sel tubuh, dan berlangsung mulai dari terbentuknya zigot yang bersifat diploid. Sel-sel tertentu seperti otot dan syaraf tidak lagi membelah pada batas-batas tertentu. Sel-sel yang sudah mengalami diferensiasi tidak lagi membelah secara mitosis.

C.    Pembelahan Meiosis
Meiosis adalah proses pembelahan sel dengan dua kali pembelahan yang menghasilkan empat sel anak, yang masing-masing memiliki separuh dari jumlah kromosom sel induk. Pembelahan sel ini berlangsung melalui dua tahap, yaitu meiosis I dan meiosis II, tanpa melalui interfase. Interfase hanya terjadi sebelum atau sesudah meiosis.
a.    Meiosis I
Meiosis I melalui tahap berikut ini.
1)    Profase I
Profase terbagi lagi menjadi fase-fase sebagai berikut:
a)    Leptonema: benang-benang kromatin menjadi kromosom.
b)    Zigonema: kromosom yang sama bentuknya atau kromosom homolog berdekatan dan bergandengan. Setiap pasang kromosom homolog disebut bivalen.
c)    Pakinema: tiap bagian kromosom homolog mengganda, tetapi masih dalam satu ikatan sentromer sehingga terbentuk tetrad.
d)    Diplonema: kromatid dari tiap-tiap belahan kromosom memendek dan membesar.
e)    Diakinesis: sentrosom membentuk dua sntriol yang masing-masing membentuk benang gelendong pembelahan. Satu sentriol tetap, sedangkan sentriol yang lain bergerak ke arah kutub yang berlawanan. Membran inti dan nukleolus menghilang. Empat kromatid bivalen tadi disebut tetrad dan terjerat oleh benang gelendong yang dibentuk olh sentriol-sentriol.
2)    Metafase I
Pada fase ini tetrad berkumpul di bidang ekuator.
3)    Anafase I
Benang gelendong pembelahan dari tiap kutub menarik kromosom homolog sehingga stiap pasangan kromosom homolog berpisah bergerak ke arah kutub yang berlawanan, sentromer belum membelah. Stiap kutub menerima campuran acak kromosom dari ibu dan bapak.
4)    Telofase I
Kromatid memadat, selubung inti terbentuk, dan nukleolus muncul lagi, kemudian sitokenesis berlangsung. Pada manusia terjadi duplikasi dua kromosom dari jumlah empat kromatid sehingga terbentuk 23 kromosom yang diduplikasi  di setiap kutub. Benang gelendong lenyap, kromatid muncul kembali. Sentriol berperan sebagai sentrosom kembali.
b.    Meiosis II
1)    Profase II
Sentrosom membentuk dua sentriol yang terletak pada kutub yang berlawanan dan dihubungkan oleh benang gelendong. Benang inti dan nukleolus lenyap, kromatin berubah menjadi kromosom yang terjerat oleh benang gelendong.
2)    Metafase II
Kromosom berada di bidang ekuator, kromatid berkelompok dua-dua. Pada tahap ini belum terjadi pembelahan sentromer.
3)    Anafase II
Kromosom melekat pada kinetokor benang gelendong, lalu ditarik oleh benang gelendong ke arah kutub yang berlawanan yang menyebabkan sentromer terbelah. Sebagai akibatnya tiap kromatid bergerak ke arah yang berlawanan pula.
4)    Telofase II
Kromatid berkumpul pada kutub pembelahan lalu berubah menjadi kromatim kembali. Bersamaan dengan itu membran inti dan anak inti terbentuk lagi, dan sekat pemisah semakin jelas sehingga akhirnya tejadilah dua sel anakan.
Pada meiosis terjadi dua kali pembelahan. Satu sel induk yang diploid (2n) menghasilkan empat sel anakan yang bersifat haploid (n). Meiosis disebut pula pembelahan reduksi yang berarti terjadi pengurangan jumlah kromosom.

TEORI EVOLUSI DARWIN PADA ASAL USUL KEHIDUPAN MANUSIA

By Unknown | At 08.12 | Label : | 0 Comments
A.    TEORI EVOLUSI DARWIN
        Sejak dahulu kala manusia selalu mempertanyakan asal-usul kehidupan dan dirinya. Jawaban sementara atas pertanyaan tersebut ada tiga altenatif, yaitu penciptaan, transformasi, atau evolusi biologi.
        Definisi evolusi biologi bermacam-macam tergantung dari aspek biologi yang dikaji. Beberapa definisi yang umum dijumpai di buku-buku biologi, antara lain: evolusi pada makhluk hidup adalah perubahan-perubahan yang dialami makhluk hidup secara perlahan-lahan dalam kurun waktu yang lama dan diturunkan, sehingga lama kelamaan dapat terbentuk species baru: evolusi adalah perubahan frekuensi gen pada populasi dari masa ke masa; dan evolusi adalah perubahan karakter adaptif pada populasi dari masa ke masa. Evolusi telah mempersatukan semua cabang ilmu biologi.
        Idea tentang terjadinya evolusi biologis sudah lama menjadi pemikiran manusia. Namun, di antara berbagai teori evolusi yang pernah diusulkan, nampaknya teori evolusi oleh Darwin yang paling dapat teori . Darwin (1858) mengajukan 2 teori pokok yaitu spesies yang hidup sekarang berasal dari spesies yang hidup sebelumnya, dan evolusi terjadi melalui seleksi alam. Perkembangan tentang teori evolusi sangat menarik untuk diikuti. Darwin berpendapat bahwa berdasarkan pola evolusi bersifat gradual, berdasarkan arah adaptasinya bersifat divergen dan berdasarkan hasilnya sendiri selalu dimulai terbentuknya varian baru.
        Dalam perkembangannya teori evolusi Darwin mendapat tantangan (terutama dari golongan agama, dan yang menganut paham teori penciptaan – Universal Creation), dukungan dan pengkayaan-pengkayaan. Jadi, teori sendiri juga berevolusi sehingga teori evolusi biologis yang sekarang kita kenal dengan label “Neo Darwinian” dan “Modern Sintesis”, bukanlah murni seperti yang diusulkan oleh Darwin. Berbagai istilah di bawah ini merupakan hasil pengkayaan yang mencerminkan pergulatan pemikiran dan argumentasi ilmiah seputar teori evolusi: berdasarkan kecepatan evolusi (evolusi quasi dan evolusi quantum); berdasarkan polanya (evolusi gradual, evolusi punctual, dan evolusi saltasi) dan berdasarkan skala produknya (evolusi makro dan evolusi mikro).
        Topic yang akan dibahas dibawah ini meliputi perkembagan teori evolusi Darwin dan implikasi dari teori evolusi biologi Darwin terhadap cara pandang kita tentang keberadaan makhluk dan alam semesta.

TEORI BIOGENESIS DAN ABIOGENESIS ASAL USUL KEHIDUPAN

By Unknown | At 08.10 | Label : | 0 Comments
a.    Teori Abiogenesis
        Teori yang dikemukakan Aristoteles ini menyatakan bahwa makhluk hidup tercipta dari benda tak hidup yang berlangsung secara spontan (generatio spontanea). Misalnya cacing dari tanah, ikan dari lumpur, dan sebagainya. Teori ini dianut oleh banyak orang selama beberapa abad.
        Aristoteles (384-322 SM), adalah seorang filsuf dan tokoh ilmu pengetahuan Yunani Kuno. Sebenarnya dia mengetahui bahwa telur-telur ikan yang menetas akan menjadi ikan yang sifatnya sama seperti induknya. Telur-telur tersebut merupakan hasil perkawinan dari induk-induk ikan. Walau demikian, Aristoteles berkeyakinan bahwa ada ikan yang berasal dari Lumpur.
        Menurut penganut paham abiogenesis, makhluk hidup tersebut terjadi begitu saja secara spontan. Itu sebabnya, teori abiogenesis ini disebut juga generation spontanea. Bila pengertian abiogenesis dan generation spontanea digabung, maka konsepnya menjadi: makhluk hidup yang pertama kali di bumi berasal dari benda mati / tak hidup yang terjadinya secara spontan (sebenarnya ini adalah dua teori yang berbeda, tetapi orang sudah kadung salah kaprah).
  
        Paham abiogenesis bertahan cukup lama, yaitu semenjak zaman Yunani Kuno (ratusan tahun sebelum Masehi) hingga pertengahan abad ke-17, dimana Antonie Van Leeuwenhoek menemukan mikroskop sederhana yang dapat digunakan untuk mengamati makhluk-makhluk aneh yang amat kecil yang terdapat pada setetes air rendaman jerami. Oleh para pendukung paham abiogenesis, hasil pengamatan Antonie Van Leeuwenhoek ini seolah-olah memperkuat pendapat mereka tentang abiogenesis. Hasil pengamatan Anthoni ditulisnya dalam sebuah catatan ilmiah yang diberi judul “Living in a drop of water“. Tokoh lain pendukung teori ini adalah John Needham.
b.    Teori Biogenesis
        Teori ini bertentangan dengan teori abiogenesis, karena menganggap bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup yang sudah ada sebelumnya. Tiga tokoh terkenal pendukung teori ini adalah Francesco Redi, Lazzaro Spallanzani, dan Louis Pasteur.
1.    Francesco Redi
  
        Redi merupakan orang pertama yang melakukan eksperimen untuk membantah teori abiogenesis. Dia melakukan percobaan dengan menggunakan bahan daging segar yang ditempatkan dalam labu dan diberi perlakuan tertentu.
•    Labu I    :  diisi daging segar dan dibiarkan terbuka
•    Labu II   :  diisi daging segar dan ditutup dengan kain kasa
•    Labu III  :  diisi daging segar dan ditutup rapat
Ketiga labu diletakkan di tempat yang sama selama beberapa hari. Hasilnya adalah sebagai berikut:
•    Labu I    :  dagingnya busuk, banyak terdapat belatung
•    Labu II   :  dagingnya busuk, terdapat sedikit belatung
•    Labu III  :  dagingnya tidak busuk, tidak terdapat belatung
        Menurut Redi belatung yang terdapat pada daging berasal dari telur lalat. Labu ke III tidak terdapat belatung karena tertutup rapat sehingga lalat tidak bisa masuk. Sayangnya, meskipun tertutup rapat ternyata pada labu tersebut bisa muncul belatung. Ini disebabkan karena Redi tidak melakukan sterilisasi daging pada disain percobaannya.
2.     Lazzaro Spallanzani
  
Spallanzani juga melakukan percobaan untuk membantah teori abiogenesis, tetapi menggunakan bahan kaldu. Disainnya sebagai berikut:
•    Labu I   : diisi kaldu lalu dipanaskan dan dibiarkan terbuka
•    Labu II  : diisi kaldu, lalu ditutup dengan gabus yang disegel dengan lilin, kemudian dipanaskan
Setelah dingin kedua labu diletakkan di tempat yang sama. Beberapa hari kemudian hasilnya sebagai berikut.
•    Labu I   : berubah busuk dan keruh, banyak mengandung mikroba (bakteri)
•    Labu II  : tetap jernih, tidak mengandung mikroba
Menurut Spallanzani mikroba yang tumbuh dan menyebabkan busuknya kaldu berasal dari mikroba yang beraada di udara. Pendukung paham abiogenesis keberatan dengan disain Spallanzani karena menurut anggapan mereka, labu yang tertutup menyebabkan gaya hidup (elan vital) dari udara tidak dapat masuk, sehingga tidak memungkinkan munculnya makhluk hidup (mikroba).




3.     Louise Pasteur


 
        Pasteur menyempurnakan percobaan Redi dan Spallanzani. Ia menggunakan kaldu dalam labu yang  disumbat dengan gabus. Selanjutnya gabus tersebut ditembus dengan pipa berbentuk leher angsa (huruf S), kemudian dipanaskan. Setelah dingin dibiarkan beberapa hari kemudian diamati. Ternyata air kaldu tetap jernih dan tidak ditemukan mikroba.
        Disain pipa yang berbentuk leher angsa tersebut memungkinkan masuknya gaya hidup dari udara, tetapi ternyata tidak didapati makhluk hidup dalam kaldu. Menurut Pasteur, mikroorganisme yang tumbuh dalam kaldu berasal dari udara. Mereka tidak bisa masuk karena terhambat oleh bentuk pipa. Hal ini
        bisa dibuktikan bila labu dimiringkan sedemikian rupa sehingga kaldu mengalir melalui pipa dan menyentuh ujung pipa, ternyata beberapa hari kemudian menyebabkan busuknya kaldu.Dengan demikian Pasteur telah membuktikan bahwa teori biogenesislah yang benar. Muncullah ungkapan :“ omne vivum ex ovo, omne ovum ex vivo, omne vivum ex vivo”yang artinya: makhluk hidup berasal dari telur, telur berasal dari makhluk hidup, makhluk hidup berasal dari makhluk hidup.

INSEKTISIDA NABATI

By Unknown | At 08.06 | Label : | 0 Comments
A.    Jenis Dan Sifat Insektisida Nabati
Insektisida adalah bahan-bahan kimia bersifat racun yang dipakai untuk membunuh serangga. Insektisida dapat memengaruhi pertumbuhan, perkembangan, tingkah laku, perkembangbiakan, kesehatan, sistem hormon, sistem pencernaan, serta aktivitas biologis lainnya hingga berujung pada kematian serangga pengganggu tanaman Insektisida termasuk salah satu jenis pestisida.
Pestisida nabati adalah pestisida yang bahan aktifnya berasal daritumbuhan atau bagian tumbuhan seperti akar, daun, batang atau buah. Bahan-bahan ini diolah menjadi berbagai bentuk, antara lain bahan mentah berbentuk tepung, ekstrak atau resin yang merupakan hasil pengambilan cairan metabolit sekunder dari bagian tumbuhan atau bagian tumbuhan dibakar untuk diambil abunya dan digunakan sebagai pestisida. Pestisida dari bahan nabati sebenarnya bukan hal yang baru tetapi sudah lama digunakan, bahkan sama tuanya dengan pertanian itu sendiri.
Sejak pertanian masih dilakukan secara tradisional, petani di seluruh belahandunia telah terbiasa memakai bahan yang tersedia di alam untuk mengendalikan organisme pengganggu tanaman.
Sediaan insektisida dari tumbuhan mimba juga telah diketahui efektif menekan populasi hama serangga dan relatif aman terhadap lebah dan beberapa musuh alami. Pada umumnya pestisida berbahan nabati bersifat sebagai racun perut yang tidak membahayakan terhadap musuh alami atau serangga bukan sasaran, sehingga penggunaan pestisida berbahan nabati dapat dikombinasikan dengan musuh alami. Selain memiliki senyawa aktif utama dalam ekstrak tumbuhan juga terdapat senyawa lain yang kurang aktif, namun keberadaannya dapat meningkatkan aktivitas ekstrak secara keseluruhan (sinergi). Serangga tidak mudah menjadi resisten terhadap ekstrak tumbuhan dengan beberapa bahan aktif, karena kemampuan serangga untuk membentuk sistem pertahanan terhadap beberapa senyawa yang berbeda sekaligus lebih kecil daripada terhadap senyawa insektisida tunggal. Selain itu cara kerja senyawa dari bahan nabati berbeda dengan bahan sintetik sehingga kecil kemungkinannya terjadi resistensi silang.

B.    Fungsi Insektisida Nabati
Pestisida Nabati memiliki beberapa fungsi, antara lain:
1.    Repelan, yaitu menolak kehadiran serangga. Misal: dengan bau yang menyengat
2.    Antifidan, mencegah serangga memakan tanaman yang telah disemprot.
3.    Merusak perkembangan telur, larva, dan pupa
4.    Menghambat reproduksi serangga betina
5.    Racun syaraf
6.    Mengacaukan sistem hormone di dalam tubuh serangga
7.    Atraktan, pemikat kehadiran serangga yang dapat dipakai pada perangkap serangga
8.    Mengendalikan pertumbuhan jamur/bakteri

C.    Mekanisme Kerja Insektisida Nabati
Untuk membuat pestisida nabati diperlukan bahan-bahan berupa bagian dari tumbuhan tertentu, misalnya daun, biji, buah, akar dan lainnya.Bahan-bahan tersebut diolah menjadi berbagai macam bentuk, antara lain : cairan berupa ekstrak dan minyak, dan bentuk padat (tepung dan abu). Contoh bentuk-bentuk hasil pengolahan pestisida nabati antara lain sebagai berikut :
•    Bahan mentah yang berbentuk tepung (tepung nimba, tepung kunyit, tepung jahe).
•    Ekstrak tanaman/resin dengan mengambil cairan metabolit sekunder dari bagian tanaman tertentu. (minyak nimba, minyak krisan, minyak cengkeh, dll).
•    Bagian tanaman dibakar untuk diambil abunya dan dipakai sebagai insektisida misalnya : serai, tembelekan (Lantana Cemara)), daun bambu dan lain-lain.
•    Bahan mentah/ekstrak yang didapatkan dengan cara proses perebusan, contoh: daun pepaya dll.
•    Bahan mentah nabati yang didapatkan dengan cara melalui proses fermentasi.

D.    Kelebihan Dan Kekurangan Insektisida Nabati
Memang ada kelebihan dan kekurangannya. Kira-kira ini kelebihan dan kekurangan pestisida nabati.
•    Kelebihan:
1.    Degradasi/penguraian yang cepat oleh sinar matahari.
2.    Memiliki pengaruh yang cepat, yaitu menghentikan nafsu makan serangga walaupun jarang menyebabkan kematian.
3.    Toksisitasnya umumnya rendah terhadap hewan dan relativ lebih aman pada manusia dan lingkungan.
4.    Memiliki spectrum pengendalian yang luas (racun lambung dan syaraf) dan bersifat selektif
5.    Dapat diandalkan untuk mengatasi OPT (organisme pengganggu tanaman) yang telah kebal pada pestisida kimia
6.    Phitotoksitas rendah, yaitu tidak meracuni dan merusak tanaman
7.    Murah dan mudah dibuat oleh petani

•    Kelemahannya:
1.    Cepat terurai dan daya kerjanya relatif lambat, sehingga aplikasinya harus lebih sering.
2.    Daya racunnya rendah (tidak langsung mematikan bagi serangga)
3.    Produksinya belum dapat dilakukan dalam jumlah besar karena keterbatasan bahan baku.
4.    Kurang praktis
5.    Tidak tahan disimpan

DINAMIKA DAN PENGERTIAN POPULASI

By Unknown | At 08.01 | Label : | 0 Comments
Dinamika Populasi Merupakan ilmu yang mempelajari pertumbuhan serta pengaturan populasi. Hal ini tentu berkaitan dengan parameter populasi. Khusus di dalam pengaturan kerapatan populasi dikenal adanya mekanisme “density dependent” (mekanisme yang bergantung kepada kerapatan) dan mekanisme “density independent” (mekanisme yang tak bergantung pada kerapatan).
Secara umum, aspek-aspek yang dipelajari dalam dinamika populasi adalah:
1.    Populasi sebagai komponen dari sistem lingkungan.
2.    Perubahan jumlah individu dalam populasi.
3.    Tingkat penurunan, peningkatan, penggantian individu dan proses yang menjaga kestabilan jumlah individu dalam populasi.
4.    Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perubahan jumlah individu dalam populasi.

Pengertian Populasi
Populasi adalah kumpulan dari individu-individu yang terdiri dari satu spesies yang bersama sama menempati luas wilayah yang sama, mengandalkan sumber daya yang sama, dan dipengaruhi oleh faktor lingkungan sama serta memiliki kemungkinan yang tinggi untuk berinteraksi satu sama lain (Gunawan Susilowarno).
Populasi ialah kumpulan dari organisma-organisma sejenis yang dapat berbiak silang sedangkan komunitas atau bisa juga diartikan sebagai kumpulan dari beberapa populasi yang hidup di suatu  areal tertentu (Chairani Hanum).
    Populasi adalah kumpulan dari semua kemungkinan orang-orang, benda-benda, dan ukuran lain, yang menjadi objek perhatian atau kumpulan seluruh objek yang menjadi perhatian (Siti Resmi).
Populasi adalah kumpulan individu dari suatu jenis organisme. Pengertian ini dikemukakan untuk menjelaskan bahwa individu- individu suatu jenis organisme dapat tersebar luas di muka bumi, namun tidak semuanya dapat saling berhubungan untuk mengadakan perkawinan atau pertukaran informasi genetik, karena tempatnya terpisah. Individu- individu yang hidup disuatu tempat tertentu dan antara sesamanya dapat melakukan perkawinan sehingga dapat mengadakan pertukaran informasi genetik dinyatakan sebagai satu kelompok yang disebut populasi
           Dalam penyebarannya individu-individu itu dapat berada dalam kelompok-kelompok, dan kelompok-kelompok itu terpisah antara satu dengan yang lain. Pemisahan kelompok-kelompok itu dapat dibatasi oleh kondisi geografis atau kondisi cuaca yang menyebabkan individu antar kelompok tidak dapat saling berhubungan untuk melakukan tukar menukar informasi genetik. Populasi-populasi yang hidup secara terpisah ini di sebut deme. Sebagai contoh, populasi banteng di Pulau Jawa terpisah menjadi dua subpopulasi, yang satu terdapat di kawasan Taman Nasional Baluran yang terletak di ujung timur, yang lain terdapat di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon yang berada di ujung barat Pulau Jawa. Jika isolasi geografis atau cuaca itu menyebabkan hewan sama sekali tidak dapat melakukan pertukaran informasi genetik, maka antara kelompok yang satu dengan yang lain bisa terdapat variasi-variasi genetik sebagai akibat seleksi alam yang terjadi di tempat masing-masing. Namun, jika ada kejadian yang memungkinkan dua populasi yang terpisah dapat bersatu, pertukaran informasi genetik dapat berlangsung.
2.2    Ciri-Ciri Dasar Populasi
Ada dua ciri dasar populasi, yaitu :ciri biologis, yang merupakan ciri-ciri yang dipunyai oleh individu-individu pembangun populasi itu, serta ciri-ciri statistik, yang merupakan ciri uniknya sebagai himpunan atau kelompok individu-individu yang berinteraksi satu dengan lainnya
1.    Ciri-ciri biologi
         Seperti halnya suatu individu, suatu populasi pun mempunyai ciri- ciri biologi, antara lain :
a.    Mempunyai struktur dan organisasi tertentu, yang si fatnya ada yang konstan dan ada pula yang berfluktuasi dengan berjalannya waktu (umur)
b.    Ontogenetik, mempunyai sejarah kehidupan (lahir, tumbuh, berdiferensiasi, menjadi tua= senessens, dan mati)
c.    Dapat dikenai dampak lingkungan dan memberikan respons terhadap perubahan  lingkungan
d.    Mempunyai hereditas
e.    Terintegrasi oleh faktor- faktor hereditaa oleh faktor- fektor herediter (genetik) dan ekologi (termasuk dalam hal ini adalah kemampuan beradaptasi, ketegaran reproduktif dan persistensi. Persistensi dalam hal ini adalah adanya kemungkinan untuk meninggalkan keturunanuntuk waktu yang lama.

2.    Ciri- ciri statistik
Ciri- ciri statistik merupakan ciri- ciri kelompok yang tidak dapat di terapkan pada individu, melainkan merupakan hasil perjumpaan dari ciri- ciri individu itu sendiri, antara lain:
a.    Kerapatan (kepadatan) atau ukuran besar populasi berikut parameter- parameter utama yang mempengaruhi seperti natalitas, mortalitas, migrasi, imigrasi, emigrasi.
b.    Sebaran (agihan, struktur) umur
c.    Komposisi genetik (“gene pool” = ganangan gen)
d.    Dispersi(sebaran individu intra populasi.

RESPIRASI AEROB DAN ANAEROB

By Unknown | At 07.54 | Label : | 0 Comments
1.    Respirasi Aerob
Respirasi Aerob merupakan peristiwa pembakaran zat yang melibatkan oksigen dari pernafasan. Oksigen akan digunakan sebagai penerima electron terakhir dalam pembentukan ATP. Respirasi pada tingkat Organisme berupa pertukaran O2 dengan CO2 di dalam alfeolus paru-paru. Sedangkan pada respirasi tingkat sel terjadi pada mitikondria.
Secara singkat reaksi yang terjadi pada respirasi aerob sebagai berikut:


Respirasi aerob terjadi dalam tiga tahap yaitu glikolisis, siklus kreb, dan system transpor elektron.
•     Glikolisis
Glikolisis terjadi dalam sitoplasma sel. Pada tahap glikolisis terjadi dua lamgkah reaksi yaitu langkah memerlukan energy dan langkah melepas energy. Glikolisis adalah reaksi pelepasan energy yang memecah satu molekul glukosa terdiri dari 6 atom karbon atau monosakarida yang lain menjadi 2 molekul asam piruvat. Terdiri dari 3 atom karbon, 2 NaDH, dan 2 ATP.
•    Siklus Krebs
Siklus krebs  disebut juga siklus asam sitrat tahap awal siklus kreb adalah dua molekul asam piruvat yang dibentuk pada glikolisis meninggalkan sitoplasma dan memasuki mitokondria. Siklus kreb terjadi di dalam mitikondria selama reaksi tersebut dilepaskan 3 molekul karbondioksida, 4 NaDH, 1 FADH, reaksi ini terjadi 2 kali karena pada glikolisis glukosa dipecah menjadi 2 asam piruvat. Sehingga dapat dikatakan siklus kreb merupakan reaksi tahap ke 2 pada respirasi  aerob yang menghasilkan 8NaDH, FADH2, dan 2ATP.
•    Sistem Transpor Elektron
Tranpor electron terjadi di bagian membrane dalam mitokondria. NaDH dan FADH2 yang dihasilkan dari siklus kreb dan glikolisis memberikan elektron dan H¬+. Transpor elektron  adalah tahapan terakhir dari respirasi aerob ketika elektron dari reaksi intermediet (siklus kreb) dialirkan berturut-turut pada enzim dan kofaktor membrane dalam mitokondria, dan menyebabkan terjadinya gradient elektron yang mendorong sintetis ATP.
ATP yang dihasilkan dari pemecahan glukosa menjadi karbondioksida dan air dalam respirasi aerob adalah 2 ATP hasil glikolisis + 2 ATP dari siklus Kreb + 32 ATP dari system transport.
Pada glikolisis dan siklus kreb terdapat senyawa-senyawa anatara yang berguna untuk bahan baku sintesis asam amino dan asam lemak, serta senyawa lain yang diperlukan tubuh.
2.    Respirasi Anaerob
Respirasi anaerob merupakan respirasi yang tidak menggunakan oksigen sebagai penerima elektron akhir pada saat pembentukan ATP. Respirasi anaerob juga menggunakan glukosa sebagai substrat. Respirasi anaerob merupakan proses fermentasi.
Beberapa organism yang melakukan fermentasi  di antaranya adalah bakteri dan protista yang hidup di rawa, lumpur, makanan yang diawetkan, atau tempat-tempat  lain yang tidak mengandung oksigen. Beberapa organisme dapat menggunakan oksigen untuk respirasi, tetapi dapat  juga melakukan fermentasi. Organisme seperti ini melakukan fermentasi jika lingkungannya miskin oksigen. Sel-sel oto juga dapat melakukan fermentasi, jika sel-sel otot kekurangan oksigen.
Seperti pada respirasi aerob, glukosa merupakan substrat pada tahap awal fermentasi, glukosa dipecah menjadi 2 molekul asam piruvat, 2NADH dan terbentuk 2 ATP. Akan tetapi reaksi fermentasi tidak secara sempurna memecah glukosa menjadi karbondioksida dan air, sehingga ATP yang dihasilkan lebih sedikit dari jumlah ATP yang dihasilkan oleh glikolisis. Contoh fermentasi adalah fermentasi Alkohol dan fermentasi Asam Laktat.
Fermentasi Alkohol dilakukan oleh jamur ragi (yeas) secara anaerob. Sebagai substrat fermentasi adalah asam piruvat. Molekul piruvat (hasil glikolisis) di fermentasi menjadi astaldehid, sehingga terbentuk produk akhir alkohol yaitu etanol. Pada fermentasi alcohol ini terjadi 2 ATP.
Fermentasi asam laktat terjadi pada otot manusia saat melakukan kerja keras dan persediaan Oksigen kurang mencukupi. Pada fermentasi asam laktat molekuk asam piruvat hasil glikolisis menerima elektron dan hydrogen dari NADH. Pada saat yang sama, asam piruvat di ubah menjadi asam piruvat menjadi asam laktat menghasilkan 2 ATP. Kerja otot terus menerus akan menimbulkan asam laktat dalam jumlah besar. Penimbunan asam laktat pada otot menyebabkan elastisitas otot berkuang dan menimbulkan gejala kram serta kelelahan.


METABOLISME PADA MANUSIA

By Unknown | At 07.51 | Label : | 0 Comments
Seluruh organisme mendapatkan energi dari matahari baik secara langsung maunpun tidak langsung. misalnya tumbuhan mendapatkan energi langsung dari sinar matahari, sedangkan hewan mendapatan energi dari makanan yang mereka makan.
Pengubahan makana menjadi energi melibatkan reaksi kimia. Keseluruhan reaksi kimia yang berlangsung didalam organisme disebut metabolisme.
Metabolisme merupakan rangkaian reaksi kimia yang diawali oleh substrat awal dan diakhiri dengan produk akhir, yang terjadi didalam sel. Reaksi kimia yang terjad didalam sel tidak bersifat bolak-balik, melainkan menjadi satu arah. Setiap produk suatu reaksi akan menjadi reaktan bagi reaksi berikutnya, sampai produk akhir dari suatu jalur metabollisme terbentuk.berdassarkan tujuanya, metabolisme dibedakan menjadi katabollisme dan anabolisme.

KATABOLISME KARBOHIDRAT

By Unknown | At 07.50 | Label : | 0 Comments
KATABOLISME
Katabolisme Karbohidrat adalah pemecahan molekul karbohidrat menjadi unit-unit yang lebih kecil. Katabolisme karbihodrat meliputi proses pemecahan polisakarida menjadi monosakarida dan pemakaian glukosa (monosakarida) dalam proses respirasi untuk mengghasilkan energi dalam bentuk ATP (Adenosine Tripospat). ATP inilah yang digunakan oleh seluruh makhluk hidup untuk melakukan aktivitas kehidupan.
A.    Pemecahan Polisakarida menjadi Monosakarida
Proses pemecahan polisakarida (pati) maupun disakarida menjadi monosakarida (gula sederhana) seperti glukosa galaktosa dan fruktosa terjadi di sepanjang  saluran pencernaan dengan melibatkan berbagai enzim pencernaan.
Ketika makanan dikunyah makanan akan bercampur dengan saliva yang mengandung enzim petialin. Enzim ini menghidrolisis pati menjadi maltose yang merupakan disakarida dan glukosa.
Makanan berada di dalam mulut dalam waktu yang singkat, sehingga hanya 3-5% pati yang telah terhidrolisis pada saat makanan di telan. Walaupun makanan tidak cukup lama berada di dalam mulut, kerja ptyalin dapat dapat  terus berlangsung selama satu jam setelah makanan memasuki lambung. Selanjutnya, kerja ptyalin akan dihambat olah asam yang dikeluarkan oleh lambung karena ptyalin merupakan enzim yang tidak aktif saat pH medium turun di bawah 4. Di lambung, sekitar 30-40% pati dihidrolisis menjadi maltosa.
Di duodenum (usus 12 jari), makanan bercampur dengan getah pancreas yang mengandung α- amylase. Enzim ini memiliki fungsi yang sama dengan enzim ptyalin. Selanjutnya disakarida dan polimer glukosa akan dipecah menjadi monosakarida oleh 4 enzim, yaitu lactase, sukrase, maltase, α dekstrinase yang disekresikan oleh sel epitel yang melapisi usus.
Laktosa dipecah menjadi 1 molekul glukosa dan 1 molekul galaktosa. Sukrosa dipecah menjadi 1 molekul glukosa dan 1 molekul fruktosa, sedangkan maltose dan polimer glukosa akan dipecah menjadi molekul-molekul glukosa.
Dalam makanan yang kita konsumsi, lebih dari 80 % hasil katabolisme pati adalah glukosa. Sedangkan galaktosa dan fruktosa hanya mewakili 20 % dari makanan tersebut. Setelah penyerapan oleh usu halus, sebagian fruktosa dan  hamper semua galaktosa dengan segera diubah menjadi glukosa.

TAKSONOMI TANAMAN DICOTYLEDONEAE DIALYPETALAE

By Unknown | At 07.42 | Label : | 0 Comments


a.    ORDO POLYCARPICAE ( RANALES ATAU RANUNCULALES )
Sebagian  beesar warga bangsa ini terdiri atas tumbuhan dengan batang berkayu , kadang –kadang dalam kayunya belum terdapat trachea, sebagian kecil berupa terna. Cirri utama bangsa ini ialah terdapatnya daun buah yang bebas pada bunganya, sehingga dari satu bunga dapat kemudian terbentuk banyak buah. Sifat inilah yang menyebabkan kelompok tumbuhan ini diberi nama polycarpicae ( dari bahasa yunani poly = banyak, carpos = buah ). Kedudukan terlihat dari dimilikinya bunga yang bagian- bagiannya slain bebas satu dengan yang lain  juga karena duduknya yang mengikuti spiral dan adanya bentuk-bentuk peralihan antara bagian - bagian  utama bunga .selain dari itu bagian-bagian bunga tersebut (terutama daun-daun buahnya ) kadang –kadang masih jelas sifatnya sebagi sporopil dengan bakal-bakal biji (makrosporangium) yang terletak pada epinya (marginal).
Polycarpicae juga di pandang sebagai kelompok dikotil yang dalam perkembangan filogenetik selanjutnya akan menghasilkan kelompok tumbuhan monokotil. Pendapat ini di dasarkan atas adanya kenyataan di temukannya sift-sifat
1.     Famili Amaranthaceae
Terna berumur pendek atau tumbuhan berbatang berkayu, dengan daun-daun yang kadang-kadang bersifat sukulen, duduknya berhadapan atau tersebar, tanpa daun penumpu. Susunan bunga sangat menyerupai bunga Chenopodiaceae, bunga terdapat dalam ketiak-ketiak daun atau tersusun dalam bunga majemuk yang bersifat seperti dikasium yang selanjutnya tersusun lagi  dalam rangkaian yang menyerupai bulir, seringkali berwarna kehijau-hijauan, dengan tenda tunggal yang berbilangan 1→5 atau tidak ada. Benang sari pada pangkalnya seringkali berlekatan menjadi buluh, seringkali di antaranya terdapat pseudostaminodium yang bersifat petaloid bakal buah menumoang, beruang 1 dengan 1→∞ bakal biji. Tangkai putik tidak ada atau berbentuk benang dengan kepala putik yang berbentuk kancing atau berbelah. Bakal biji kampilotrop, tegak atau bergantung pada tali pusar yang basal. Mengenai penyerbukannya belum dapat perhatian. Buahnya buah buni, buah keras atau buah kering yang membuka dengan sebuah tutup, kadang-kadang diselubungi tenda bunga. Pada bunga yang bersifat dikasium, hanya di tengah  yang fertile, yang di samping biasanya steril dan mengalami metamorfosis menjadi alat pemencaran berupa seberkas kait-kait atau rambut-rambut. Biji dengan lembaga yang bengkok melingkari endospermanya.  Dalam suku ini termasuk ± 850 jenis terbagi dalam 64 marga yang tersebar di daerah-daerah tropika dan subtropika, angota-anggotanya banyak terdapat di Amerika Selatan. Contoh dari family amaranthaceae adalah: Amaranthus spinosus (bayam duri), Amaranthus viridis, Amaranthus tricolor, Amaranthus hybridus, Amaranthus gracilis (macam-macam bayam), Celosia cristata (bayam cengger), Celosia argentea (boroco), Alternanthera sessilis, Alternanthera philoxeroides, Gomphrena globosa (kembang gundul).
     Taksonomi Amaranthus A. spinosus (bayam duri)
Kerajaan    : Plantae
Divisi        :Magnoliophyta
Sub divisi    :Angiospermae
Kelas        :Dicotyledoneae
Ordo        :Caryophyllales
Family         : Amaranthaceae
Genus        : Amaranthus
Spesies        : Amaranthus A. spinosus (bayam duri)
Bayam duri Kaya kandungan kimia antara lain amarantin, rutin, kalium nitrat, piridoksin, garam-garam fosfat, besi, Vitamin A, C dan K. Selain enak, tumbuhan ini penuh khasiat, menyembuhkan disentri, bisul, sampai keputihan, menghilangkan panas (anti piretik), peluruh kemih (diuretik), menghilangkan racun (anti-toksin) menghilangkan bengkak, menghentikan diare dan membersihkan darah.. Sebagaimana tertulis dalam buku Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 1, karya dr Setiawan Dalimartha, Trubus Agriwidya, Jakarta, 1999, tersebut bahwa dengan memanfaatkan akarnya, banyak khasiat yang bisa diambil. Misalnya untuk pengobatan bisul yang keras, wasir (hemoroid), ekzema, gusi bengkak berdarah, malancarkan pengeluaran ASI ( laktagoga ), demam, kutil, luka bakar dan di gigit ular berbisa. Seluruh tumbuhan direbus, airnya selagi hangat di gunakan untuk merendam kaki yang pegal linu, dan reumatik.
Masyarakat mengenalnya dengan bermacam nama. Di Lampung, bayam duri lebih dikenal dengan nama bayam kerui. Adapula yang mengenalnya senggang cucuk (Sunda), bayam eri, bayam raja, bayam roda, bayam cikron (Jawa), Ternyak duri, ternyak lakek (Madura).  Cara budidaya dengan cara Stek ataupun biji.
     Taksonomi Bayam merah (Alternanthera amoena Voss)
Kerajaan    : Plantae
Divisi        : Spermatophyta
Sub divisi    : Angiospermae
Kelas        : Dicotyledoneae
Ordo        : Caryophyllales
Family         : Amaranthaceae
Genus        : Alternanthera
Spesies        : Alternanthera amoena Voss
Bayam merah memiliki khasiat untuk pengobatan, terutama mengobati kurang darah, bayam merah dianggap lebih berkhasiat dibanding bayam hijau. Tapi jika anda sulit menemukan bayam merah, bayam hijau pun tidak ada salahnya untuk digunakan sebagai obat alami kurang darah. Manfaat lainnya adalah sebagai bahan obat tradisional, dan juga untuk kecantikan. Akar bayam merah dapat digunakan sebagai obat penyembuh sakit disentr. Daun dan bunga bayam duri berkhasiat untuk mengobati penyakit asma dan eksim. Bahkan sampai batas tertentu, bayam dapat mengatasi berbagai jenis penyakit dalam. Untuk tujuan pengobatan luar, bayam dapat dijadikan bahan kosmetik (kecantikan). Biji bayam digunakan untuk bahan makanan dan obat - obatan. Biji bayam dapat dimanfaatkan sebagai pencampur penyeling terigu dalam pembuatan roti atau dibuat bubur biji bayam. Ekstrak biji bayam berkhasiat sebagai obat keputihan dan pendarahan yang berlebihan pada wanita yang sedang haid.

2.    Family Nyctaginaceae
Terna atau tumbuhan berkayu dengan daun-daun tunggal duduknya berhadapan, tanpa daun penumpu. Bunga tersusun dalam kelompok-kelompok kecil yang seringkali diselubungi oleh daun-daun pelindung yang berwarna menarik, banci atau karena adanya reduksi berkelamin tunggal, aktinomorf atau sedikit zigomorf. Hiasan bunga tunggal, kebanyakan menyerupai mahkota, kadang-kadang kecil sekali, berbilangan 5 dan berlekatan satu sama lain, di laurnya sering terdapat daun-daun pembalut yang menyerupai kelopak. Bagian bawah hiasan bunga tinggal sebagai selubung buah. Benang sari 1→10, tersusun dalam 2 lingkaran, kadang-kadang 2X jumlah daun-daun hiasan bunga, kebanyakan kurang, dan duduk berseling dengan taju-taju hiasan bunga. Bakal buah menumpang, beruang 1 dengan bakal biji yang anatrop atau kampilotrop dengan tembuni yang basal. Penyerbukan secara entomogami atau kleistogami. Buahnya buah kurung, dinding buah rapat dan berlakatan dengan kulit biji. Lembaga lurus atau bengkok, biji mempunyai perisperm.
Suku ini meliputi ± 300 jenis yang terbagi dalam ± 30 marga, terutama terdapat di Amerika. Contoh dari family Nyctaginaceae: Bougainvillea spectabilis, Bougainvillea glabra (tanaman hias), Mirabilis jalapa (bunga pagi sore).
Taksonomi Bougainvillea glabra (kembang kertas):
Kerajaan    : Plantae
Divisi        : Magnoliophyta
Kelas        : Magnoliopsida
Ordo        : Carryophillales
Family        : Nyctaginaceae
Genus        : Bougainvillea
Spesies        : Bougainvillea glabra (kembang kertas)
Kembang kertas atau populer juga dengan nama bugenvil Bentuknya adalah pohon kecil yang sukar tumbuh tegak. Keindahannya berasal dari seludang bunga yang berwarna cerah dan menarik perhatian karena tumbuh dengan seludang bunga ini kerap dianggap sebagai bagianbunga , walaupun bunganya yang benar adalah bunga kecil yang terlindung oleh seludang.
Berasal dari Amerika Selatan, tanaman ini sering ditanam di taman dan kawasan perumahan. Pada waktu tanaman ini berbunga, tanaman ini mempunyai kebiasaan merontokkan beberapa daunnya. Bentuknya adalah pohon kecil yang sukar tumbuh tegak. (Seludang bunga atau spatha) merupakan daun pelindung, yang seringkali berukuran besar, yang menyelubungi seluruh bunga majemuk waktu belum mekar. Seludang bunga dapat dijumpai pada struktur generatif (bunga) tumbuhan anggota suku aren-arenan (Arecaceae dan suku talas-talasan (Araceae). Seludang bunga sebenarnya merupakan suatu bentuk khusus dari daun pelindung (bractea).Bougainvillea disebut tanaman bunga kertas karena bentuk seludang bunganya yang tipis dan mempunyai ciri – ciri seperti kertas, batang tanaman bunga ini agak keras, mempunyai duri yang tajam dan bercabang-cabang. Perkembang biakannya pula hanya memerlukan keratan batang yang disemai di dalam bungkus plastik ataupun pot dengan cara mudah. Selain itu, tanaman ini juga mempunyai sulur yang rapat, daun yang lebar dan berbentuk bujur tirus yang mampu membentuk rimbunan pokok di kawasan halaman rumah atau juga sebagai tumbuhan pagar di kawasan yang menarik.
Walaupun tanaman ini berukuran kecil dan berbentuk corong, namun memiliki banyak manfaat. Contohnya saja untuk dandanan rambut, campuran bunga untuk mandian pewangi, dan sebagai kegunaan di upacara pemakaman bagi kaum Cina dan India, selain itu bunga kertas memiliki khasiat untuk mengobati penyakit disentri , kencing nanah , bisul , sakit pada putting susu.
3.    Family Cactaceae
Sukulen batang, kebanyakan xerofita atau kadang-kadang epfita, tanpa daun-daun. Batang tebal berdaging (dengan jarang air) dengan bentuk yang beraneka ragam: bulat, bersegi, silinder, seperti pilar, dll. Daun-daun telah tereduksi menjadi duri-duri, jarang sekali terdapat daun-daun yang normal, di dalam ketiaknya seringkali terdapat berkas rambut-rambut. Bunga relative besar, duduk di atas bantalan-bantalan daun, aktinomorf atau sedikit zigomorf, banci, dengan sumbu bunga yang panjang berbentuk buluh. Hiasan bunga terdiri atas sejumlah besar daun-daun hiasan bunga yang biasanya sukar dibedakan yang mana kelopak dan mana mahkotanya, di bagian bawah seringkali berlekatan menjadi suatu buluh. Benang sari ∞, bakal buah tenggelam, mempunyai 1 tangkai putik, tersusun atas beberapa daun buah, beruang 1 dengan tembuni di dinding, atau terbagi dalam sejumlah ruang-ruang yang tidak sempurna. Bakal biji ∞, dengan 2 selaput biji. Buahnya buah buni yang berisi banyak biji, biji dengan sedikit atau tanpa endosperm.
Suku ini terdiri atas ± 1500 jenis yang terbagi dalam 100 marga, terutama di daerah iklim sedang sampai iklim tropic di Amerika. Banyak yang merupakan tumbuhan gurun, amat disukai sebagai tanaman hias.
Contoh dari family Cactaceae: Peireskia  aculeate, Peireskia bleo (mempunyai daun-daun normal sebagai alat asimilasi), Cereus giganteus, Cereus peruvianus, Cereus triangularis, Echinocactus cornigerus , Echinocactus williamsii, Mamillaria plumose, Mamillaria heyderi, Opuntia vulgaris, Opuntia ficus-indica, Opuntia rafinesquei, Nopalea caccinellifera.
Taksonomi Opuntia ficus-indica (kaktus centong) :
Kerajaan    : Plantae
Divisi        : Magnoliophyta
Kelas        : Magnoliopsida
Ordo        : Carryophyllales
Family        : Cactaseae
Genus        : opuntia
Spesies        : Opuntia ficus-indica
Bunga Actinomorphic dan biseksual (jarang berkelamin tunggal). Bunga yang besar, mencolok dan umumnya soliter, yang timbul dari akhir areoles. Ovarium sering rendah dengan parietalis atau basal placentations laminer.
Kaktus centong memiliki khasiat yang beragam, berdasarkan  hasil uji praklinis membuktikan, kaktus centong mujarab mengatasi diabetes mellitus. Anggota famili Cactaceae itu kaya mucilage, serat karbohidrat yang tak larut dalam air, tapi menyerap air. Serat itu mempunyai aktivitas hipoglikemik sekaligus menyediakan nutrisi bagi pankreas. Oleh suku Indian, penduduk asli Meksiko, mucilage yang terdapat pada daun digunakan sebagai salep dan pelembap kulit.
Opuntia (sohor)  mengandung pektin. Pektin yang dimanfaatkan menjadi sirop untuk mencegah iritasi lambung. Yang lebih penting, pektin itu juga membantu menurunkan kadar kolesterol darah dan pelangsing, mengobati penyakit gonorea, diare, rabies, disentri, inflamasi, rematik, dan asma. Selama ini tingginya kadar kolesterol darah biang kerok munculnya stroke, jantung koroner, dan arterioklerosis. Artinya, dengan menjaga kadar kolesterol di bawah ambang normal, 3 penyakit maut itu dapat dicegah. Secara tradisional  opuntia yang dihaluskan sebagai pereda nyeri dan luka akibat gigitan tarantula. Penelitian lain membuktikan bahwa Opuntia ficus indica  memiliki antioksidan tinggi yang berfungsi 'memerangi' radikal bebas pemicu beragam penyakit degeneratif.
4.    Family Portulacaceae
Terna atau semak-semak kecil dengan daun-daun tunggal yang tebal berdaging, duduknya tersebut tersebar atau berhadapan atau dalam roset, dengan daun penumpu yang tipis seperti selaput atau mengalami metamorphosis menjadi seberkas rambut-rambut, jarang sekali tanpa daun penumpu. Bunga banci, aktinomorf, dengan 2→5 daun duri pembalut atau lebih yang menyerupai kelopak: tenda bunga berbilangan 4→6, biasanya lekas gugur. Benang sari sama dengan jumlah daun hiasan bunga atau lebih banyak atau kurang, biasanya duduk berhadapan dengan daun-daun tenda bunga. Bakal buah menumpang atau setengah tenggelam, mula-mula beruang banyak, kemudian menjadi beruang 1 karena lenyapnya sekat-sekat, berisi 1→∞ bakal biji yang kampilotrof dengan tembuni yang sentral. Buahnya buah kendaga yang membuka dengan katup-katup atau dengan sebuah tutup, biasanya mengandung bakal biji. Biji dengan perisperm yang besar, lembaga bengkok mengelilingi perisperm.
Suku ini mencakup ± 500 jenis, terbagi dalam 19 marga, sebagian besar xerofita, hanya sedikit sekali yang tergolong dalam higrofita, terutama terbesar di Amerika. Contoh Famili Portulacaceae: Portulaca oleraceae (krokot), Portulaca  quadrifida, Portulaca grandiflora (tanaman hias). Talinum triangulare (krokot landa, postelein). Montia Fontana, Montia minor (higrofita). Calandrinia discolor.
Taksonomi  Portulaca grandiflora :
Kerajaan    : Plantae
Divisio        : Magnoliophyta
Kelas        : Magnoliopsida
Ordo        : Caryophyllales
Family        : Portulacaceae
Genus        : Portulaca
Spesies        : Portulaca glandiflora

5.    Family Caryophylllaceae
Terna atau kadang-kadang semak-semak kecil dengan daun-daun yang sempit yang duduknya tersebar, dengan atau tanpa daun-daun penumpu, bunga tersusun dalam bunga majemuk yang simos, banci atau berkelamin tunggal, seringkali dengan daun-daun peralihan atas yang steril sebagai selubung atau mempunyai kelopak dan mahkota, hampir selalu berbilangan 5. Benangsari 5→10, tersusun dalam 1 atau 2 lingkaran. Bakal buah terdiri  dari 2→5 daun buah, menumpang atau setengah tenggelam, beruang 1 atau beruang banyak tidak sempurna, mempunyai 2→5 tangkai putik atau mempunyai 1 tangkai putik dengan 2→5 kepala putik. Bakal biji 1→∞, anatrop atau kampilotrop dengan tembuni yang basal atau di sudut-sudut di pusat. Buahnya buah kendaga atau buah buni. Biji dengan perisperm dalam kendaga yang bengkok. Penyerbukan secara entomogami, ada kalanya autogami atau kleistogami.
Suku ini meliputi tidak kurang dari 2000 jenis yang terbagi dalam ± 80 marga, terutama tersebar di daerah-daerah beriklim sedang. Contoh dari family Caryophyllaceae: Herniara hirsuta, Herniara glabra (berkhasiat obat), Spergula  Anvensis, Stellaria media, Dianthus caryophyllus, Dianthus annuus (anyelir), Dianthus plumarius, Sapanoria offcinalis (menghasilkan saponin), Silene nutans, Silene acaulis, Lychnis  flos-cuculi, Lychnis granduflora, Viscaria  vulgaris.
Taksonomi Dianthus caryophyllus (anyelir) :
Kerajaan     : Plantae
Divisi        : Magnoliophyta
Kelas        : Magnoliopsida
Ordo        : Carryophyllales
Family        : Carryophyllaceae (keluarga anyelir)
Genus        : Dianthus
Spesies        : Dianthus caryophyllus
Anyelir (bunga teluki) adalah tanaman hias pekarangan dan pot yang populer. Tanaman ini berasal dari kawasan mediterania. Bunga anyelir memiliki warna yang terang dan berwarna-warni, sehingga sering digunakan sebagai hiasan. Ada dua jenis tanaman anyelir yaitu jenis satu bunga bagi setiap tangkai dan jenis `spray', banyak bunga bagi setiap tangkai.
Anyelir dapat hidup selama 18-20 bulan. Tanaman ini dapat mencapai ketinggian sampai 2 meter, namun untuk dapat tumbuh tegak ia harus diikat dengan penyokong. Garis pusat batang tanaman bunga anyelir dapat mencapai 1 cm. dan biasanya membengkak pada buku/ruas.
Semua caryophyllids lain (kecuali ini keluarga dan Molluginaceae tersebut) menghasilkan pigmen betalanin kemerahan. Para Caryophyllaceae memproduksi antosianin sebagai pigmen kemerahan nya. Benar kelopak masih kurang. Benang sari ulir luar adalah kelopak-suka dan sering mencakar. Bunga Actinomorphic (jarang Zygomorphic) dan biseksual (jarang berkelamin) dan ditanggung di cymes. Bracts kadang-kadang hadir. Ovarium yang unggul (jarang lebih rendah) dengan bebas plasentasi pusat atau basal. Buah sebagai kapsul loculicidal atau utrikulus. Benih telah melengkung embrio. Endosperma kurang dan digantikan oleh perisperm.

MACAM MACAM TAKSONOMI TANAMAN BUAH DI INDONESIA

By Unknown | At 07.41 | Label : | 0 Comments
Taksonomi Tanaman Buah Indonesia
Taksonomi Tanaman Buah Indonesia

SRIKAYA
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Magnoliidae
Ordo : Magnoliales
Famili : Annonaceae
Genus : Annona
Spesies : Annona squamosa L., A. asiatica Vahl., A. cinerea Dunal., A. forshahlii DC, A. biflora Moc. & Sesse

Nama lain: delima bintang, sarkaja (Madura), sarikaya (Sunda), custard apple (Inggris)

Asal-usul:India


PROFIL TANAMAN
Pohon kecil atau semak, 7 m, percabangan dekat tanah, batang cokelat, ranting silindris menjurai. Daun bulat telur memanjang atau elips panjang, tipis, ujung meruncing, pangkal membulat atau tumpul, tepi rata, permukaan berbulu, permukaan atas hijau tua, permukaan bawah hijau muda. Bunga bulat kecil, panjang 2,5 cm, ujung agak meruncing, tebal berdaging, tunggal atau ganda, letak di sisi daun atau berhadapan dengan daun, menggantung, tangkai berbulu, mahkota bagian luar hijau kekuningan dan bagian dalam putih kekuningan. Buah semu majemuk, bentuk seperti jantung, panjang 7 – 10 cm, hijau keputihan, bersisik/berjuring (setiap juring mengandung daging buah dan sebuah biji), berlapis lilin, daging buah putih, kasar dengan rasa manis, biji banyak, elips, cokelat kehitaman atau hitam. Biji atau setek. 0 – 100 m dpl


SIRSAK
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Magnoliidae
Ordo : Magnoliales
Famili : Annonaceae
Genus : Annona
Spesies : Annona muricata L.

Nama lain : Nangka belanda, nangka sabrang, nangka landa (Jawa), mandalika (Sunda), nangka englan, nangka muris (Madura), zuurzak (Belanda), soursop (Inggris)

Asal-usul : Argentina, Meksiko, Ekuador, Peru


PROFIL TANAMAN
Pohon 3 – 8 m, bercabang dekat tanah, ranting silindris, daun memanjang, ujung dan pangkal meruncing, tepi trnsparan, sempit, permukaan atas hijau tua mengkilat, permukaan bawah hijau muda agak kusam, tulang daun berbulu. Bunga hijau di bagian luar dan kuning muda di bagian dalam. Bentuk buah tidak beraturantetapi umumnya jorong (bulat panjang) yang mengecil pada ujungnya, hijau tua, kulit buah tampak berduri pendek, lunak dan membengkok, daging buah lunak warna putih atau putih krem, berserat, berair, manis asam, biji banyak, pipih cokelat kehitaman, permukaan halus mengilat,. Biji. 0 – 1000 m dpl


BUAH NONA
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Magnoliidae
Ordo : Magnoliales
Famili : Annonaceae
Genus : Annona
Spesies : Annona reticulata L.

Nama lain : Mulwa, kluwa, kemluwa, manowa (Jawa), binoa, binowa (Madura), bullock”s heart, custard apple (Inggris)

Asal-usul :


PROFIL TANAMAN
Pohon 3 – 7 m, bercabang rendah, ranting berbentuk silindris, banyak terdapat lentisel mirip kutil, tangkai daun pendek, panjang meruncing, permukaan atas daun berwarna hijau tua, permukaan bawah hijau muda, pangkal daun meruncing. Bunga harum sebanyak 2 – 10 buah di ketiak daun, bertangkai pendek, bunga bagian luar berwarna hijau kekuningfan sedang bagian dalam putih kehijauan atau putih kekuningan. Buah bulat atau berbentuk jantung, kulit buah cokelat kemerahan atau kuning tua, kulit tipis dengan bercak-bercak cokelat tua, daging buah berair, lunak, berwarna putih keabuan atau putih krem, rasa manis, biji cokelat hitam, mengilat. Biji


ALPUKAT

TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Magnoliidae
Ordo : Laurales
Famili : Lauraceae
Genus : Persea
Spesies : Persea americana Mill.

Nama lain : Advokaat (Belanda), alpokat (Jawa), avocado (Inggris)

Asal-usul : Amerika Tengah yaitu Meksiko, Peru, Venezuela

PROFIL TANAMAN
Pohon, tinggi 3 – 10 m, bentuk buah bulat lonjong berkulit coklat keunguan atau hijau, berdaging tebal lunak, berwarna kuning kehijauan dan enak dimakan Perbanyakan tanaman dengan biji dan stek


NANGKA
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Hamamelidae
Ordo : Urticales
Famili : Moraceae
Genus : Artocarpus
Spesies : Artocarpus integra (Thumb.) Merr.,
A. heterophyllus Lamk., A. integrifolia L.f.

Nama lain : Jackfruit (Inggris)

Asal-usul : India


PROFIL TANAMAN
Pohon 20 m, daun letaknya teratur di spiral dengan filotaksi 2/5, warna hijau tua, permukaan atas mengilat, permukaan bawah warna pucat, bertangkai, bentuk elips atau bulat telur, ujung tumpul. Buah pada batang pokok atau cabang, besar, tersusun dari buah kecil-kecil yang menjadi satu (syncarp), bentuk bulat ataupun panjang, bila sudah masak kulit buah kuning, daging buah kuning, bau harum. Bergetah, biji panjang 3 cm, lebar 2 cm, buah muda untuk sayur, buah masak untuk buah segar, kayu tua untuk bahan bangunan. Biji


KELUWIH
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Hamamelidae
Ordo : Urticales
Famili : Moraceae
Genus : Artocarpus
Spesies : Artocarpus incisa L.f.

Nama lain : Timbul, kelewih (Sunda), kluwih (Jawa), kolor (Madura), bread fruit (Inggris)

Asal-usul : Kepulauan Pasifik


PROFIL TANAMAN
Pohon bias mencapai 30 m, daun besar,lebar 40 cm, panjang 60 cm, tebal, berbulu, kaku, permukaan atas hijau tua mengilat, bawah hijau muda kasar, berlekuk dalam dengan 7 –9 lekukan, tangkai 5 cm. Bunga jantan kuning, lebar 4 cm, panjang 25 cm, bentuk seperti gada, kecil, benangsari 1. Bunga betina tegak pada tangkai yang kuat, bulat atau panjang, tebal 7 cm, panjang 10 cm, hijau. Buah terbentuk dari kumpulan bunga betina, bulat atau bulat memanjang, diameter 10 – 30 cm, kulit tampak bergaris seperti jala heksagonal, hijau kekuningan, berduri lunak, biji panjang 2,5 cm, bulat, kecokelatan, daging buah untuk sayur. Biji. 0 – 600 m dpl



SUKUN
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Hamamelidae
Ordo : Urticales
Famili : Moraceae
Genus : Artocarpus
Spesies : Artocarpus communis Forst., A. altilis (Parkinson) Fosberg

Nama lain : Seedless bread fruit (Inggris)

Asal-usul :


PROFIL TANAMAN
Pohon, daun dan bunga mirip kluwih. Buah bundar atau agar bundar panjang, kulit mempunyai tonjolan seperti duri lunak, daging kuning pucat atau keputihan, aroma sedap, tidak berbiji. Setek,sambung



CEMPEDAK
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Hamamelidae
Ordo : Urticales
Famili : Moraceae
Genus : Artocarpus
Spesies : Artocarpus champeden (Lour.) Spreng.

Nama lain : Nangka cina (Jawa, Madura), nangka beurit (Sunda), Wild bread (Inggris)

Asal-usul :


PROFIL TANAMAN
Pohon 10 – 20 m, banyak terdapat di Kalimantan, Sumatera, dan Semenanjung Malaysia, bergetah seperti pohon nagka. Daun mempunyai rambut panjang seperti kawat yang berwarna cokelat. Buah lebih kecil daripada nangka, berbau khas, daging buah berlendir mengelilingi biji, berwarna kuning tua. Biji.


PEUSAR

TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Hamamelidae
Ordo : Urticales
Famili : Moraceae
Genus : Artocarpus
Spesies : Artocarpus rotundus (Howitt) Panzer., A. rigidus

Nama lain : Peuser, mondoliko, kosar, tampunia, tampuniek, purin, keledang, temponek, tempuret, pujan, nangka kera, monkey jack (Inggris)

Asal-usul :


PROFIL TANAMAN
Tanaman langka. Pohon, dapat mencapai 25 m, akar banir yang tidak terlau besar, batang abu-abu. Daun tunggal, bnetuk jorong agak memanjang atau bulat telur, ujung meruncing, pangkal membulat yang kadang meruncing, tepi rata atau sedikit bergelombang, berdaun penumpu bulat telur dengan ujung meruncing dan berbulu kaku kasar warna kuning sampai cokelat kemerahan. Buah bulat agak pipih, berbulu kasar, bertangkai pendek, daging buah kuning jingga, lunak, harum tidak merangsang, rasa manis asam, buah dapat dimakan, kayu cukup awet untuk perabot rumahtangga.15 m, buah bulat atau lonjong, berat 1 – 2 kg, muncul bergantungan di ujung dahan, daging kuning kecokelatan dengan rasa manis, kulit sebagai bahan bangunan. Biji



DURIAN
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Caryophyllidae
Ordo : Malvales
Famili : Bombacaceae
Genus : Durio
Spesies : Durio zibethinus Murr.

Nama lain : duren (Jawa), ambetan (Jawa), kadu (Sunda), durin (Madura), stinkvrucht (Belanda), civet fruit (Inggris)

Asal-usul : Sumatera, Kalimantan, Malaysia


PROFIL TANAMAN
Pohon l0 – 30 m. Daun bertangkai, memanjang, dengan pangkal membulat dan ujung meruncing seperti kulit, di bawah bersisik rapat yang berwarna kuning keemasan, sedang permukaan daun bagian atas berwarna hijau. Daun penumpu cepat rontok. Bunga dalam payung tambahan samping, menggantung, berbunga 3 – 30. Daun pelindung bersatu mengelilingi kuncup, kemudian berbelah terbuka. Kelopak bentuk lonceng, berlekuk 6 atau bercangap 4 – 6, tinggi 2 – 3 cm, seperti kulit, dari luar bersisik. Daun mahkota lepas, bentuk solet memanjang, panjang 4 – 5 cm, melengkung ke belakang, putih kuning. Benangsari banyak, dalam 5 berkas berbentuk kipas, kepala sari beruang l, membengkok. Bakal buah beruang 5, bakal biji banyak. Tangkai putik tebal. Buah bulat memanjang, l5 – 30 kali l3 – l5 cm, tertutup rapat oleh duri temple yang kasar, membuka mulai dari ujung dengan 5 katup, daging b uah putih, kuning pucat, atau krem yang enak dimakan, berbau khas dan tajam. Biji 2 – 6 beruang, dengan selubung biji yang putih atau kuning pucat. Biji, cangkok, dan okulasi.

AGROEKOLOGI
Di Sumatera Utara, sentra durian terdapat di kec. Bohorok, Kec. Parnah (Kab. Binjai), Kec. Pasir Mandoki (Kab. Asahan), Kec. Barumun (Kab. Tapanuli Selatan)



KESEMEK
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Dilleniidae
Ordo : Ebenales
Famili : Ebenaceae
Genus : Diospyros
Spesies : Diospyros kaki L.f.

Nama lain : Buah kaki

Asal-usul : Cina


PROFIL TANAMAN
Termasuk tanaman langka, pohon lambat pertumbuhannya, dapat berupa semak atau pohon hingga 15 m, mempunyai kanopi bulat. Daun berbentuk elips, permukaan daun mengilat, sering rontok (meranggas), duduk daun berseling-seling dengan tangkai daun pendek.Bunga berkelompok, terdiri dari 3-3 bunga jantan, sedangkan bunga betina soliter. Bunga berwarna putih kekuningan, bunga jantan terdiri dari 16 – 24 benagsari, bunga betina mempunyai 8 kepala putik, pada beberapa jenis bunga bagian tengah bersifat hermaprodit, bunga tergantung ke bawah, dengan kepala putik terbuka di dalam mahkota bunga. Buah dipanen bila kulit buahnya berwarna kuning hingga merah muda, dan daging buahnya lunak Dataran tinggi, 5,5 – 6,5


SAWO
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Dilleniidae
Ordo : Ebenales
Famili : Sapotaceae
Genus : Achras
Spesies : Achras zapota L., Manilkara achras Mill., Manilkara zapotilla Gylly., Sapota achras Mill.

Nama lain : Sawo manila (Indonesia), sawo manela (Madura), sao manila (Batak), sabo jawa (Bali), sapodilla (Inggris)

Asal-usul : Meksiko, Guatemala, El Salvador, Honduras


PROFIL TANAMAN
Pohon 20 m, batang bercabang rendah, kulit cokelat tua,bergetah, mahkota bulat atau piramida, daun hijau mengilat, letak bergantian, bertangkai, bentuk elips sampai bulat telur meruncing. Bunga tunggal, muncul di ketiak daun, kecil, putih. Buah bulat atau bulat lonjong, cokelat, ujung bulat agak lancip, tangkai pendek, daging coklat muda, cokelat kekuningan, cokelat, kulit tipis bergetah, manis dan bergetah, biji besar, pipih, hitam mengilat, sering diselubungi getah putih yang mengeras. Biji, cangkok,


SAWO KECIK
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Dilleniidae
Ordo : Ebenales
Famili : Sapotaceae
Genus : Manilkara
Spesies : Manilkara kauki (L.) Dub.

Nama lain : Sawo jawa (Jawa), sawo ancol, sabu kecik (Madura)

Asal-usul : Indonesia


PROFIL TANAMAN
Pohon 30 m, daun tebal, kaku, bulat agak memanjang, pangkal lancip, permukaan atas hijau tua, bawah abu-abu kecokelatan. Bunga kecil, muncul daei ketiak daun, hermaprodit. Buah kuning berbintik cokelat, bulat telur, daging tebal berair dengan warna cokelat muda, rasa manis yang kadang sepet, berbiji 1 – 2, cokelat muda mengilat, kulit biji keras dan tebal. Dataran rendah, biji dan cangkok.



SAWO DURIAN
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Dilleniidae
Ordo : Ebenales
Famili : Ebenaceae
Spesies : Chrysophyllum cainito L.

Nama lain : Sawo bludru, sawo kadu, kenitu, sawo duren

Asal-usul : Amerika Tengah


PROFIL TANAMAN
Pohon 15 m, batang kekar, cokelat bergaris kasar, daun bagian atas hijau tua dan bawah cokelat, meruncing di ujung. Bunga kecil, putih keunguan. Buah bulkat dengan ujung meruncing, biji cokelat, halus, keras. Biji, cangkok. 5-1000 m dpl.


MANGGIS
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Dilleniidae
Ordo : Theales
Famili : Clusiaceae (Guttiferae)
Genus : Garcinia
Spesies : Garcinia mangostana L.

Nama lain : Manggu (Sunda), mangghis (Madura), manggustang (Manado), manggoita (Aceh), manggisi (Bugis), manggih (Minangkabau), manggistan (Belanda), mangosteen (Inggris)

Asal-usul : Indonesia, Semenanjung Malaysia


PROFIL TANAMAN
Pohon 10 – 25 m, kulit batang hitam gelap bergetah kuning atau kuning kehijauan, cabang tebal dan kaku. Daun hijau kekuningan atau hijau keunguan, permukaan atas mengilap dan bawah hijau kekuningan tidakmengilap, bentuk lonjong, bulat telur, bulat memanjang dengan pangkal lancip, tumpul, atau membulat, ujung daun sempit, meruncing atau membulat, bertangkai pendek. Buah bulat, warna coklat keunguan atau cokelat kemerahan, daging buah putih atau putih kekuningan, rasa manis asam.


MANGGIS HITAM
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Dilleniidae
Ordo : Theales
Famili : Clusiaceae (Guttiferae)
Spesies : Garcinia lateriflora BL.

Nama lain : Manggis leuweung (sunda), kemenjeng kebo

Asal-usul :


PROFIL TANAMAN
Tanaman langka, berkulit hitam, pohon 15 m, daging buah berasa manis. 0 – 1000 m dpl


MANGGIS HUTAN
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Dilleniidae
Ordo : Theales
Famili : Clusiaceae (Guttiferae)
Genus : Garcinia
Spesies : Garcinia hombroniana Pierre

Nama lain : Baros, kirasa jawara

Asal-usul :


PROFIL TANAMAN
Kulit buah merah agak tipis, bau mirip apel, daging agak tipis, berasa asam.



ASAM KANDIS
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Dilleniidae
Ordo : Theales
Famili : Clusiaceae (Guttiferae)
Spesies : Garcinia xanthocymus

Nama lain :

Asal-usul :


PROFIL TANAMAN
Kulitnya untuk bumbu masakan asam padeh, pangek, gulai, buah muncul di sepanjang ranting, warna saat masak bervariasi dari kuning hingga kuning oranye, bobot buah segar 25-150 g, panjang 2,5 – 6,2 cm diamter 3,3 – 6,7 cm, jumlah juring 5 – 8 buah, bentuk buah beragam, bulat pipih, bulat lonjong, dan lonjong, rasa kulit dan daging asam, buah ada yang tidak berbiji sampai berbiji sempurna 6 butir, biji diselimuti kulit ari yang cukup tebal dan keras, baik untuk perbanyakan tanaman. Biji lepas kulit berkecambah 2 bulan setelah semai , manggis hanya butuh waktu 2 minggu.


ASAM GELUGUR
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Dilleniidae
Ordo : Theales
Famili : Clusiaceae (Guttiferae)
Spesies : Garcinia atroviridis

Nama lain :

Asal-usul :


PROFIL TANAMAN
buah berbentuk bulat dan beralur dari pangkal hingga ujung, warna saat matang kuning, daging sangat masam, bobot lebih besar daripada manggis, 170-200 g, panjang 4,8-5,9 cm, diameter 6,0-8,65 cm dengan 6-8 juring. Buah tanpa biji.



ASAM CIBURO
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Dilleniidae
Ordo : Theales
Famili : Clusiaceae (Guttiferae)
Genus : Garcinia
Spesies : Garcinia sizyglifolia

Nama lain :

Asal-usul :


PROFIL TANAMAN
Pengganti asam kandis, buah bulat agak pipih dan berwarna merah saat masak muncul di sepanjang ranting, ukuran lebih kecil daripada manggis, bobot buah berkisar 30-50 g dengan panjang 3,5-4,8 cm dan diameter 3,5 – 4,2 cm. Buah berukuran besar biasanya mengandung 2 biji sempurna, yang kecil umumnya tidak berbiji, biji terbungkus kulit cukup keras. Tanpa dikupas biji berkecambah 4 bulan setelah semai, kupasan cukup 2,5 bulan.


MUNDU
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Dilleniidae
Ordo : Theales
Famili : Clusiaceae (Guttiferae)
Spesies : Garcinia dulcis ( Roxb.) Kurz.

Nama lain : Baros, kledeng, mundur, munder (Jawa), jambura, jawura, galodog panto (Sunda), mondu (Madura), patung-patung (Makasar)

Asal-usul :


PROFIL TANAMAN
Tanaman langka, Pohon 10 –20 m, bertajuk seperti piramida, daun berhadapan, bentuk bulat telur atau elips memanjang, warna hijau tua mengilat. Berumah satu dan berumah dua, bunga putih kekuningan atau putih kehijauan. Buah bulat dengan ujung meruncing, bila masak kuning atau oranye, diametar 4 – 8 cm, panjang 5 – 10 cm, rasa asam, biji bulat panjang, jumlah 1 – 5, warna cokelat. Buah digunakan sebagai pewarna anyaman, biji untuk obat. 0 – 500 m dpl. Biji, okulasi, cangkok,


MARKISA UNGU
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Dilleniidae
Ordo : Violales
Famili : Passifloraceae
Spesies : Passiflora edulis Sains

Nama lain : Buah negeri, siuh

Asal-usul : Brazilia, Argentina, Paraguay


PROFIL TANAMAN
Di Indonesia, markisa banyak ditanam di dataran tinggi di Goa, Malino (Sulawesi selatan) dan Brastagi (Sumatera utara). Berbatang kecil, langsing, dan panjang sekali, batang merambat dengan bantuan sulur brbentuk pilin. Daun markisa lebar, ada yang bercangap menjari, tetapi ada pula yang tidak. Mahkota bunga berwarna ungu keputih-putihan. Buah berwarna ungu. Buah berbiji banyak sekali, rasa agak masam dan hanya baik dikembangkan di dataran tinggi


MARKISA KUNING


TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Dilleniidae
Ordo : Violales
Famili : Passifloraceae
Spesies : Passiflora laurifolia L., P. flavicarpa Dng.

Nama lain : Buah susu, konyal

Asal-usul : Brazilia, Argentina, Paraguay


PROFIL TANAMAN
Berbatang kecil, langsing, dan panjang sekali, batang merambat dengan bantuan sulur brbentuk pilin. Daun markisa lebar, ada yang bercangap menjari, tetapi ada pula yang tidak. Mahkota bunga berwarna ungu keputih-putihan. Buah berwarna kuning. Buah berbiji banyak sekali, rasanya manis dan dapat dikembangkan di dataran rendah.


MARKISA HUTAN
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Dilleniidae
Ordo : Violales
Famili : Passifloraceae
Spesies : Passiflora lingularis

Nama lain : rola

Asal-usul : Brazilia, Argentina, Paraguay


PROFIL TANAMAN
Berbatang kecil, langsing, dan panjang sekali, batang merambat dengan bantuan sulur brbentuk pilin. Daun markisa lebar, ada yang bercangap menjari, tetapi ada pula yang tidak. Buah kecil, berwarna kuning. Buah berbiji banyak sekali, rasanya masam sekali.



MARKISA BESAR
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Dilleniidae
Ordo : Violales
Famili : Passifloraceae
Spesies : Passiflora quadrangularis L., Granadilla buto

Nama lain : Balewa, erbis

Asal-usul : Brazilia, Argentina, Paraguay


PROFIL TANAMAN
Berbatang kecil, langsing, dan panjang sekali, batang merambat dengan bantuan sulur brbentuk pilin. Daun markisa lebar, ada yang bercangap menjari, tetapi ada pula yang tidak. Buah besar, umumnya hanya ditanam di dataran rendah dan buahnya hanya untuk sari buah segar (dicampur dengan sirup).


RUKEM/LOBI-LOBI MANIS
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Dilleniidae
Ordo : Violales
Famili : Flacourtiaceae
Spesies : Flacourtia rukam Zoll. & Mor.

Nama lain : Kupa landak (Sunda), rukem (Madura), gandarukem (Jawa), tonggolen (Batak), tome-tome manis (manado), batoko (Jerman)

Asal-usul :


PROFIL TANAMAN
Tanaman langka, pohon 15 m, kulit cokelat atau abu-abu, halus, bercabang rendah, mahkota daun berbentuk atap teratur, berduri pada ranting. Daun memanjang, ujung runcing, tepi kasar bergerigi seperti gergaji, saat muda cokelat kemerahan. Bunga kecil, tersusun di rangkaian yang tiap rangkaian terdiri dari 4 atau lebih bunga, bunga berkelamin satu atau kadang berkelamin dua, berumah dua, mahkota bunga tidak ada. Buah bulat, diameter 2 cm, bila masak merah tua, daging buah putih kotor, berair, rasa manis, biji banyak, terletak di dua baris. 0 - 1500 m dpl. Biji


LOBI-LOBI ASAM

TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Dilleniidae
Ordo : Violales
Famili : Flacourtiaceae
Spesies : Flacourtia inermis Roxb.

Nama lain : Tome-tome asam (Manado), tombi-tombi (Halmahera), lubi-lubi (Minangkabau), balakko (Batak), lovi-lovi (Inggris)

Asal-usul :


PROFIL TANAMAN
Pohon 15 m, kulit cokelat atau abu-abu, biasanya berduri, daun bulat telur, warna merah sewaktu muda, ujung meruncing, pangkal tumpul, tepi kasar seperti gergaji. Bunga berkelamin dua, tidak bermahkota, terletak pada rangkaian bunga pada ketiak daun. Buah bulat, kecil, diameter 2 cm, bila masak berwarna merah tua, rasanya asam, berbiji banyak, biasanya dimakan sebagai campuran rujak, asinan, sirup, atau manisan.




RUKEM HUTAN
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Dilleniidae
Ordo : Violales
Famili : Flacourtiaceae
Spesies : Flacourtia indica Merr., F. ramontchi (L.) Herr., Gmelina indica Burm.f.

Nama lain : Jarum, saradan (Sunda), baga, landep (Jawa), governor plum (Inggris)

Asal-usul : Asia Selatan dan Madagaskar


PROFIL TANAMAN
Pohon 15 m, bercabang rendah, kulit halus cokelat kelabu, mahkota daun lebat dengan bentuk yang tidak teratur, ranting berduri saat muda dan tidak berduri saat tua, berbulu halus. Daun tunggal, duduk berselang-seling, tangkai pendek, bentuk bulat telur, persegi empat, atau elips, ujung runcing dengan dasar membulat, permukaan atas hiaju tua dan kusam. Bunga kecil, berkelamin satu, jarang berkelamin dua, berumah dua, tumbuh di ketiak daun, tidak bermahkota bunga. Buah bulat atau hampir bulat, cokelat tua, diameter 2 – 2,5 cm, daging putih kekuningan, berair, rasa asam. Biji



PEPAYA

TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Dilleniidae
Ordo : Violales
Famili : Caricaceae
Genus : Carica
Spesies : Carica papaya L.

Nama lain : Papaya, kates (Jawa), gedhang (sunda), botik, betik (Batak), kapala (Sangir), kalijawa (Sumbawa)

Asal-usul : Meksiko, Costa Rica


PROFIL TANAMAN
Herba dapat mencapai 10 m, batang lurus, silindris, tampak bekas tangkai daun, berongga di bagian tengah, tidak bercabang. Daun tunggal, besar, bercangap, warna hijau muda sampai hijau tua, menggerombol diujung batang, kedudukan di spiral, tangkai panjang dan berongga dengan warna hijau pucat atau merah keunguan. Bunga bentuk terompet, warna putih kekuningan. Buah bulat sampai lonkong, mengandung banyak biji warna hitam, daging warna merah, merah muda atau kuning.
Daun dapat untuk sayur atau obat, getah buah mengandung enzim papain sebagai pelunak daging.



APEL
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Rosales
Famili : Rosaceae
Spesies : Pyrus malus, Malus domesticus Borkh.,
Malus pumilla Mill., Malus communis

Nama lain : Apple (Inggris)

Asal-usul : Asia Barat (Israel, Palestina)


PROFIL TANAMAN
Pohon 3 – 5 m, batang bercabang-cabang pendek, bulat, ranting atau cabang juga bulat. Daun bulat telur, ujungnya runcing, permukaan atas daun hijau, permukaan bawah hijau muda putih abu-abu, dan berbulu halus. Berbunga bila sudah mengalami kerontokan atau dibuat rontok, buah bulat, biasanya ujungnya cekung, diameter 5 – 10 cm, warna beragam, rasa manis, manis asam. Okulasi, sambung. 700-800 m dpl











NAMNAM

TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae (Leguminosae)
Spesies : Cynometra cauliflora L.

Nama lain : Puki anjing, anjing-anjing, kopi anjing (Jawa), arepa (Bugis), Puki (Sunda), lamuta (Ambon), kendis (Minahasa), kuwanjo (Bali)

Asal-usul :


PROFIL TANAMAN
Pohon 12 m, ranting kecil, bulat, warna cokelat merah, banyak keretakan halus, lentisel tersebar. Daun bulat telur memanjang, tepi daun halus, warna permukaan atas hijau tua mengilat, bawah hijau kekuningan kusam atau setengah kusam. Bunga putih atau merah muda pucat, bentuk bunga kupu-kupu, buah polong, bentuk setengah lingkaran, panjang 6-9 cm, lebar 3-6 cm, tebal 2-4 cm, buah muda untuk rujak



JAMBU AIR
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Spesies : Eugenia aquea Burm.f.; Syzygium aqueum Merr. & M. Perry,

Nama lain : Jambu uwer (Jawa), jambu wir (madura)

Asal-usul :

PROFIL TANAMAN
Pohon, dapat mencapai 5 – l0 m, batang bercabang pendek, dan tajuk daun tidak teratur; ranting silindris, warna kulit cokelat kemerahan, suram; letak daun berhadapan, bentuk elip atau panjang dengan ujung meruncing, tangkai pendek sekali, bila dilukai sedikit daun berbau harum; rangkaian bunga tumbuh di ujung ranting atau ketiak daun, berbau harum, mahkota dan benagsari cepat rontok; buah seperti genta kecil, daging buah sedikit beraroma, warna putih, lunak seperti sepon, kulit luar warna putih, putih kemerahan sampai merah, mengilat, rasa buah kelat sedikit kemanisan; berbiji l – 6 butir.




JAMBU BIJI

TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus :
Spesies : Psidium guajava L.

Nama lain : Jambu batu (Indonesia), Jambu klutuk (Indonesia, Jawa, Sunda), jambu krikil (Jawa), Jambu petakol (Jawa), jambu bayawas (Jawa), jambu siki (Sunda), jambu bhendher (madura), jambu bighi (Madura), guava (Inggris)

Asal-usul : Amerika tropis

PROFIL TANAMAN
Perdu atau pohon kecil, yinggi 3 – l0 m. kulit perang, licin, terkelupas dalam potongan. Ruas tangkai teratas segiempat tajam. Daun yang muda berbulu abu-abu. Daun bertangkai pendek, bulat panjang atau memanjang, 6 – l4 kali 3 – 6 cm. Bunga terletak di ketiak, bertangkai, anak paying berbunga l – 3; tangkai l – 4 cm. Tabung kelopak berbentuk lonceng atau bentuk corong, panjang 0,5 cm; pinggiran tidakrontok, +/- l cm panjangnya. Daun mehkota bulat telur terbalik, panjang l,5 – 2 cm, putih, segers rontok. Benagsari pada tonjolan dasar bunga yang berbulu, putih, pipih dan lebar, seperti halnya tangkai putik berwarna serupa mentega. Bakal buah tenggelam, beruang 4 – 5. Buah buni bundar, bentuk pper atau bentuk telur terbalik, kuning, panjang 5 – 8,5 cm; daging buah putih kekuningan atau merah. 0 – 1000 m dpl



JAMBU BOL

TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Spesies : Eugenia malaccensis L.,
Syzygium malaccensis Merr. & L.M. Perry

Nama lain : Jambu dersana, malay rose apple (Inggris)

Asal-usul : Asia


PROFIL TANAMAN
Kulit batang kelabu tua, tajuk daun rimbun, meninggi, daun berhadapan, tangkai pendek, bentuk daun segi panjang elips, ujung runcing atau tumpul, tepi daun transparan, warna daun waktu muda merah anggur, saat tua permukaan atas hijau tua, bawah hijau kekuningan kusam tidak berbulu, banyak titik-titik kecil. Bunga tumbuh di ketiak daun yang telah rontok, berwarna merah atau kemerahan, berbau harum dengan mahkota bunga dan benangsari yang cepat rontok. Buah bulat panjang, ujung datar dan sedikit cekung, bagian pangkal bulat, bergaris merah tua, merah muda, kuning pucat dan putih kekuningan, biji bulat cokelat. Biji, cangkok.




DUWET
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Spesies : Eugenia cuminii Druce, E. cuminii (L.) Merr., E. jambolana Lam., Syzygium cuminii Skeels., S. jambolanum DC., Myrtus cuminii L.

Nama lain : Juwet (Jawa), jamblang (sunda), duwak (Madura), jambolan (Inggris)

Asal-usul : Indonesia


PROFIL TANAMAN
Pohon, dapat mencapai 20 m, percabangan batang pendek, tahuk bulat tidak teratur, kulit kelabu tua. Daun berhadapan, tangkai panjang, berbentuk segi panjang elips atau elips lebar, tepi daun transparan, daun tebal dan kaku, permukaan atas daun hijau tua mengilat, bawah hijau kekuningan, bila dilukai berbau harum. Rangkaian bunga berbentuk piramida, kuntum kecil dan harum, kelopak bunga berwarna hijau muda di bagian bawah, kuning abu-abu di bagian atas, dan dikelilingi warna ungu mengilat, mahkota bunga berwarna putih atau kemerahan yang cepat berubah menjadi cokelat dan cepat rontok. Buah bulat telur, sering mlengkung, warna ungu tua, daging buah kuning abu-abu atau ungu muda, berair, rasa kelat sedikit asam manis, hampir tak beraroma, biji persegi panjang, sedikit pahit, keeping berwarna hijau muda. Biji, sambung.



JAMBU KOPO
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Spesies : Syzygium densiflora

Nama lain : Jambu mawar hutan, jambu alas, jambu klampok (Jawa)

Asal-usul :


PROFIL TANAMAN
Tanaman langka, perdu, 2-15 m, cabang-cabang bernetuk galah warna cokelat kemerahan. Bunga di ujng ranting, kelopak bunga warna ungi merah, berbunga dan berbuah sepanjang tahun. Buah bulat nerukuran 2,75-3,5 cm, kurang enak (manis asam). Banyak digunakan sebagai batang bawah pada okulasi.



DELIMA
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Myrtales
Famili : Punicaceae
Spesies : Punica granatum L.

Nama lain : Dalima (Sunda), Gangsalan (Jawa), dhalima kate, dhalima, pote (Madura), dalimo (Batak), lelo kase, rumau (timor), glima (Aceh), pomegranate (Inggris), Granada (Spanyol), granaatappel (Belanda)

Asal-usul : Asia Depan (Persia)


PROFIL TANAMAN
Perduberbatabg pendek, bercabang rendah; tinggi l – 5 m. Ranting dengan duri yang duduk di ketiak, yang muda bersegi 4 sampai bersayap 4. Daun kecil dan rimbun, daun bertangkai, bentuk memanjang atau bentuk lanset, gundul, l – 8 kali 0,5 – l cm. Bunga l – 5, di ujung dan ketiak daun teratas, boleh dikatakan duduk. Kelopak 2 – 3 cm tingginya, merah atau kuning pucat; taju panjang +/- l cm, tebal. Daun mahkota membulat, panjang l,5 – 3 cm, merah atau putih. Tangkaisari waktu kuncup melengkung ke dalam. Buah buni 5 – l2 cm diameternya, putih hijau kekuningan, cokelat merah atau ungu hitam, akhirnya sobek terbuka. Biji merah, ros atau putih kekuningan. 0 – 500 m dpl. Perbanyakan tanaman dengan biji dan cangkokan.




CERME

TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Spesies : Phyllanthus acidus (L.) Skeels

Nama lain : Malay gooseberry, star goosberry (Inggris)

Asal-usul : Madagaskar dan India

PROFIL TANAMAN
Pohon kecil, dapat mencapai 10 m, daun bersirip berwarna hijau, panjang daun 90 cm, jumlah anak daun 30 – 48 letaknya berselang seling. Buah bulat kecil, berlekuk, diameter 1- 2 cm, warna hijau pucat, rasa sangat asam, buah untuk manisan dan selai. Biji, okulasi, setek, sambung



MENTENG

TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Spesies : Baccaurea racemosa M.A.

Nama lain : Kepundung, Jerek (jawa), Bencoi (Sunda), Modung (Madura)

Asal-usul :


PROFIL TANAMAN
Pohon, dapat mencapai 15 – 25 m, daun oval sampai bulat telur terbalik memanjang, tumpul meruncing. Berumah dua, bunga kuning muda, dalam karangan bunga yang berbentuk tandan, seperti ada pati, berasal dari cabang yang tua. Buah bulat elips, 2 – 2,5 cm panjangnya, hijau kekuningan, dalam tandan menggantung, dinding biji dengan lapisan luar yang berdaging, dapat dimakan. 0 - 1000 m dpl
Ada dua macam jenis menteng yaitu yang berkulit biji putih dan kulit biji merah, dengan rasa manis dan rasa asam. Di Sumatera Selatan ada kerabat dari menteng yang juga ditanam yaitu Baccaurea dulcis M.A.



RAMBAI
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Spesies : Baccaurea motlryana Hook.f.

Nama lain :

Asal-usul :


PROFIL TANAMAN
Buah rambai seukuran buah duku. Rasa buah asam manis, berisi daging berwarna putih transparan yang membungkus biji buah. Jumlah biji pada buah, antara 2-4 biji. 0-750 m dpl, liat kuning berpasir



BUNI
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Spesies : Antidesma bunius (L.) Spreng.

Nama lain : wuni (Jawa, Sunda), barune (Sunda), huni gedeh (Sunda), huni wera (Sunda), burneh (Madura), buah monton (Batak), attor (Flores), kitikata (timor), bernai bonai, menerek (Lampung)

Asal-usul :


PROFIL TANAMAN
Tanaman langka. Pohon, dapat mencapai 30 m, percabangan dekat permukaan tanah, tajuk cukup padat. Daun bertangkai pendek, bentuk lanset sampai elips, boleh dikatakan gundul, panjang 9-25 cm. Bunga berumah dua, bunga dalam tandan di ujung dan di dalam ketiak. Buah elips lebar, hijau kemudian merah, akhirnya ungu kehitaman, gundul, panjang 1 cm. Digunakan untuk rujak, selai, sirup, biji batu pipih dengan rusuk yang berbentuk jala. Okulasi. 0-1300 m dpl.



ANGGUR
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Rhamnales
Famili : Vitaceae
Spesies : Vitis vinifera, Vitis labrusca

Nama lain : Grape vine (Inggris)

Asal-usul : Laut Kaspia dan Laut Hitam


PROFIL TANAMAN
Perdu merambat, panjang dapat mencapai 10 m, daun bulat bercangap dengan pinggir bergerigi dan ujung melancip. Bunga tersusun dalam malai. Buah bulat atau agak lonjong berukuran +/- 2 cm, berkulit halus, warna beragam, daging buah manis asam, mengandung 2-4 biji.




RAMBUTAN

TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Sapindaceae
Spesies : Nephelium lappaceum L.

Nama lain :

Asal-usul : Indonesia (Sumatera, Kalimantan), Malaysia


PROFIL TANAMAN



LENGKENG

TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Sapindaceae
Spesies : Nephelium longan Camb., euphoria longan Stend., Dimocarpus longan Lour.

Nama lain : klengkeng

Asal-usul : India, Myanmar, Cina


PROFIL TANAMAN
Pohon, dapat mencapai 12 m, batang bercabang rendah, mahkota daun bulat, warna batang coklat. Daun bersirip genap, panjang 20-30 cm, duduk berselang, terdiri dari 2-5 anak daun yang panjangnya 7-15 cm dan lebar 3-6 cm dengan bentuk elips sampai meruncing atau tumpul, halus tidak berbulu, warna hijau tua mengilat. Buah bulat, diameter 2,5 cm, warna kuning atau cokelat kemerahan, kulit tertutup bintil-bintil datar. Biji besar, bulat, warna hitam atau cokelat hitam mengilat, daging putih bening, ti[is, manis dan berair. Biji. 300-900 m dpl.



LECI
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Sapindaceae
Spesies : Nephelium litchi Cambess, Litchi sinensis Sonn., Dimocarpus litchi Lour., Scytalia chinensis Gaertn.

Nama lain : lici

Asal-usul : Cina Selatan, Filipina


PROFIL TANAMAN
Di Indonesia, banyak diusahakan di Bali, Pohon, dapat mencapai 15 m, batang bercabang pendek, lurus, kulit kasar, warna cokelat tua, mahkota tajuk bulat dan lebat. Daun duduk bergantian, bertangkai, bersirip genap dengan 2-4 pasang anak daung yang panjangnya 5-12 cm dan lebarnya 2-6cm, bentuk elips sampai meruncing, tidak berbulu, permuykaan atas hijau tua mengilat, bawah hijau keabuan. Bunga majemuk yang keluar dari ketiak daun atau ujung ranting, warna putih kekuningan atau kehijauan. Buah bulat atau bulat telur, diameter 2,5-5 cm, menggerombol di satu rangkaian, kulit buah tipis, keras, rapuh, warna merah muda sampai merah tua, memiliki tonjolan kecil bersusuit, daging buah putih bening, berair, tipis, manis, sedikit beraroma, biji besar, bentuk elips, segi panjang, atau bulat dengan warna cokelat tua mengilat . 0-1000 m dpl.



KAPULASAN
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Sapindaceae
Spesies : Nephelium mutabile

Nama lain : Pulsan, rambutan pulasan (Sunda), jilan (Batak), molaitomo (Gorontalo)

Asal-usul : Indonesia


PROFIL TANAMAN
Pohon, dapat mencapai 10-15 m, batang cokelat dengan kulit agak tebal, percabangan banyak. Daun majemuk menyirip dengan 2-4 pasang anak daun, elips meruncing atau segi empat meruncing, panjang 7-23 cm, permukaan atas hijau tua tidak berbulu, bawah kelabu kebiruan berbulu, tangkai pendek, duduk bergantian. Bunga kekuningan atau cokelat, panjang 10-20 cm, tegak, muncul di ketiak daun di ujung ranting. Buah elips atau hampir bulat, merah tua, merah, atau kuning, bertonjolan bentuk kerucut pendek, panjang 5-6 cm, diameter 3-3,5 cm, daging putih kekuningan berair, rasa manis, biji bulat telur atau segi panjang membulat pada ujungnya, sedikit pipih. Biji. 200-350 m dpl.


MATOA

TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Sapindaceae
Spesies : Pometia pinnata

Nama lain : Sumatera (kasai, pakam, kungkil), ,Sulawesi (landung, kase, nautu, latut), leungsir (Sunda), sapen (Jawa), Maluku (matoa, hatobu, ngaeke, ngaahe, kai), Irian (ihi, miti, habele, tawa), loto, muni, tawang, kongkir, galunggung, jagir, Fijian longan (Inggris), dawa (Fiji)

Asal-usul : Sumatera, Jawa, Sulawesi, Sumbawa, Maluku, Papua


PROFIL TANAMAN
Pohon, dapat mencapai 50 m, percabangan sampai 18 m, batang merah cokelat yang kadang bergaris lebih gelap. Daun berukuran besar, bundar sampai bundar memanjang, tulang daun tegas njol ke bawah, dan tepi bergerigi. Tangkainya mencapai 1 m. bunga majemuk muncul dari ujung tangkai daun. Buah bulkat lonjong seukuran telur puyuh, kulit licin, berwarna hijau waktu muda, cokelat kehitaman saat masak. Kulit buah tipis dan kerinbg, daging buah bening, kenyal, manis, berair, biji berwarna cokelat kehitaman dan mengkilap. 0-600 m dpl.



MANGGA
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Spesies : Mangifera indica L.

Nama lain : Pelem (jawa)

Asal-usul : India, srilangka, Pakistan


PROFIL TANAMAN
Pohon, dapat mencapai 10-40 m, tajuk berbentuk kubah. Ujung daun berbentuk mata tombak atau tumpul, panjang daun 8040 cm, lebar 2-12,5 cm. Bunga majemuk yang tumbuh dari tunas ujung, bentuk kerucut, panjang 10-60 cm, rangkaian bubga terdiri dari bunga jantan dan sempurna. Buahbulat sampai pipih panjang 2,5-30 cm, warna daging buah beragam, berkulit biji keras. Sambungan, okulasi, biji.



KWENI

TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Spesies : Mangifera odorata Griff.

Nama lain : Bembem (Jawa), kaweni (Sunda), mangga kuini (Manado), pao jawa (Flores), kuwini (Minangkabau)

Asal-usul :


PROFIL TANAMAN
Pohon, dapat mencapai 30 m. Daun tunggal, panjang 25 cm, lebar 6 cm, lanset panjang atau lanset elips, ujung dan pangkal runcing, permukaan bergelombang, duduk tidak beraturan. Bungan majemuk, bentuk kerucut, pangkal lebih lebar, panjang sekitar 35 cm, putih dengan bagian tengah ungu, tangkai hijau. Buah lonjong, panjang 11 cm, pangkal sedikit runcing, ujung bulat, tidak berlekuk, berparuh, hijau kekuningan dengan ujung dan pangkal hijau, kulit tebal berlilin dan berbintik kelenjar hijau keputihan, daging kuning berair dan berserat kasar dengan aroma khas, rasa manis sedikit rasa terpentin, berat +/- 350 g. Biji, setek, okulasi. 0-1000 m dpl




BACANG
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Spesies : Mangifera foetida Lour.

Nama lain : Pakel (Jawa), asam kopak, asam putar, asam payang (Samarinda)

Asal-usul :


PROFIL TANAMAN
Pohon, dapat mencapai 10-30 m, kulit batang abu-abu kecokelatan, permukaan kulit kasar dan pecah-pecah, daun berbentuk lanset, ujung lancip. Bunga berwarna kebiruan di malai. Buah besar, bulat telur, berserat, asam agak manis, biji besar, dimakan segar, untuk sirup, manisan, rujak. Biji



KEMANG
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Spesies : Mangifera caesia Jack.

Nama lain : Binglu (Sunda), gorbus (Batak), binje (Aceh), binjai (Lampung), kwutak (Flores), wanyi, wanyi pantani (Samarinda)

Asal-usul :


PROFIL TANAMAN
Pohon, dapat mencapai 40 m, batang bertajuk bulat telur, kulit kelabu,daun lanset, panjang 10-50 cm, lebar 3-15 cm, tangkai bulat dan tebal dengan panjang 1-5 cm. Bunga bentuk piramida, panjang 30-75 cm, merah cokelat, muncul pada bulan juni-Desember. Buah elips, panjang 16 cm, lebar 10 cm, daging kuning cokelat, rasa asam manis sepet dan sedikit rasa terpentin. Panen September-Maret. Biji. 0-300 m dpl.



JAMBU MONYET
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Spesies : Anacardium occidentale L.

Nama lain : Jambu mete, jambu mente (Jawa), jambu mede (Sunda), Cashewnut (Inggris)

Asal-usul :


PROFIL TANAMAN
Pohon, dapat mencapai 10 m. Daun elips, ujung daun tumpul, berwarna hijau tua atau hijau kuning. Tangkai buah membesar membentuk buah semu yang bentuknya seperti buah pir, rasanya manis asam sedikit sepet. Kulit biji (buah) mengandung protein dan asam anacardium serta cardol yang dapat digunakan untuk minyak rem, isolasi listrik, insektisida . Kulit batang untuk penyamak dan batik, daun muda untuk lalap. Biji. 0-1000 m dpl



KEDONDONG

TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Spesies : Spondias pinnata Kurz., S. cytherea Sonn.,
S. dulcis Forst.

Nama lain : Dondong (Jawa), kadongdong (Sunda), kadungdung (Madura), kadondong (Manado), ambarella (Inggris)

Asal-usul :


PROFIL TANAMAN
Pohon, dapat mencapai 25 m, daun majemuk menyirip, terdiri dari 0-700 m dpl.



GANDARIA

TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Spesies : Bouea macrophylla Griff.

Nama lain : Jantake, buah melawe, kundangan

Asal-usul :


PROFIL TANAMAN
Pohon, dapat mencapai 10-20 m, kulit batang coklat abu-abu muda atau lebih gelap, daun agak kaku seperti tulang dan bertangkai pendek, bentuk seperti mata tombak dengan ujung meruncing dan bertepi rata. Buah bulat berkulit tipis, hijau atau hijau agak kekuningan, daging buah muda warna hijau keputihan, dan setelah masak kekuningan, agak masam, berbau terpentin. Kayu untuk bahan bangunan dan sarung keris, daun untuk obat. Biji



DUKU
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Meliaceae
Genus : Lansium
Spesies : Lansium domesticum Corr., Lansium domesticum Corr. var typical Backer

Nama lain : Lansep, Pijetan, Ciloreng (Jawa), doko (Madura), Bijitan (Sunda)

Asal-usul : Indonesia

PROFIL TANAMAN
Pohon, tinggi l5 – 20 cm, batang diameter 30 – 40 cm. Daun letaknya bergantian, majemuk bersirip ganjil dengan jumlah anak daun 5 – 7, bertangkai, elliptis sampai memanjang, dengan pangkal runcing dan ujung meruncing pendek, berbentuk bulat telur, panjang l5 – 30 cm, permulaan daun bagian atas warna hijau tua dan mengilat, permukaan daun bawah hijau muda dan kusam.. Bunga majemuk dengan tandan bunga pada batang dan cabang yang besar, menggantung, berdiri sendiri atau dalam berkas 2 – 5, pada pangkal kerapkali bercabang, panjang l0 – 30 cm, berambut. Bunga hermaprodit, daun mahkota 4 – 5, tidak terbentang lebih lebar sedikit daripada panjang, putih atau kuning pucat, berdaging. Benagsari beberkas l; kepala sari l lingkaran. Tangkai putik sangat pendek, tebal. Buah berbentuk bola atau bulat memanjang, diameter 2 – 4 cm; kulit b uah tipis kerwarna kuning kelabu denga sedikit getah , beruang 5, kuning. Biji kecil dengan selubung biji yang transparan, hijau sangat pahit. Berbuah bulan Oktober – desember. Perbanyakan tanaman dengan biji.




KOKOSAN
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Maliaceae
Spesies : Lansium domesticum Corr. var. pubescens Kds. Et Val.

Nama lain : Pijitan

Asal-usul :


PROFIL TANAMAN
Pohon dapat mencapai 20 m, daun menyerupai duku, bunga tandan, muncul pada batang atau cabang yang besar, menggantung. Buah dalam tandan, bulat lebih kecil daripada duku, kuning tua, kulit tebal bergetah dan sukar dikupas, daging tipis, rasa asam, biji besar. Biji



KECAPI
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae : Rosidae
Ordo : Sapindales : Sapindales
Famili : Meliaceae : Maliaceae
Spesies : Sandoricum koetjape (Burm.f.) Merr.

Nama lain : Santol (Inggris)

Asal-usul :


PROFIL TANAMAN
Pohon, dapat mencapai 30 m. Daun trifoliate, bentuk hati, bunga hijau muda, tersusun dalam malai. buah kuning, bulat, kulit kasar sedikit berbulu, daging putih, rasa asam, berbiji 2-5. Biji


JERUK BESAR

TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Rutaceae
Spesies : Citrus maxima (Burm.) Merr., C. grandis Osbeck, C. decumanus L.

Nama lain : Jeruk gede (Jawa), shaddock (Inggris)

Asal-usul : Indonesia


PROFIL TANAMAN
Buah besar, bentuk bulat, buah beruang 11-16 bagian, kulit buah tebal, biji sedikit, septa buah mudah dilepas. 0-400 m dpl



JERUK MANIS

TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Rutaceae
Spesies : Citrus sinensis (L.) Osb., C. aurantium Lour.,
C. aurantium var. sinensis L., C. aurantium var. vulgare Risso, C. aurantium var. dule Hayne

Nama lain : Jeruk manes (madura), jeruk bunglon (Sunda), jeruk legi (Jawa), sweet orange (Inggris)

Asal-usul : Cina Selatan


PROFIL TANAMAN
Pohon, dapat mencapai 6-12 m. Ranting mudah bersudut, seringkali berduri. Daun bentuk elips atau bulat telur memanjang, warna hijau tua pada permukaan atas, dan hijau muda pada permukaan bawah, tak berbulu, tangkai pendek, bersayap sempit. Bunga keluar dari ketiak daun, warna putih, harum. Buah bulat, kulit tebal, terikat erat pada kulit daging buah. Daging buah banyak dan berair, rasa manis, atau manis sedikit asam, warna daging buah oranye, oranyr kemerahan, oranye kekuningan, biji sedikit atau banyak, warna keeping biji putih atau putih kekuningan, atau hijau muda. Biji bersifat poliembrional.




JERUK KEPROK

TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Rutaceae
Spesies : Citrus nobilis

Nama lain : King orange, mandarin orange (Inggris)

Asal-usul :


PROFIL TANAMAN
Pohon, dapat mencapai 5 m. Percabangan tumbuh ke arah atas dan tidak berduri, daun oval dan lancip, tangkai daun bersayap sempit, bunga kecil dan putih, buah beragam ukuran, kulit buah kasar dan lepas, inti buah berlubang, biji hijau atau putih, sangat berair, enak rasanya. Bila matang kulit buah berwarna oranye mudah.



JERUK SIEM
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Rutaceae
Spesies : Citrus nobilis var. microcarpa

Nama lain :

Asal-usul :


PROFIL TANAMAN
Varietas jeruk keprok yang kulit buahnya tipis, agak melekat dan sulit terlepas dari daging buah. Buah bulat licin dan lebih kecil dari jeruk keprok yang berkulit tebal, daging buah banyak mengandung air.




KAWISTA

TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Rutaceae
Spesies : Feronia limonia (L.) Swing.F. elephanium Corr., Schinus limonia L., Limonia acidissima L.

Nama lain : Apel gajah, kawis (jawa), kinea (Jawa), maja (Sunda), kabista (Madura), karabista (Madura), Indian wood apple (Inggris)

Asal-usul : India


PROFIL TANAMAN
Pohon, dapat mencapai 20 m. Percabangan bayak, duri tajam, lurus, mengarah ke atas. Daun majemuk 2-3 pasang, menyirip, panjang 7,5-10 cm, tangkai pipih, bersayap sempit, tidak berbulu, letak berhadapan, bentuk bulat telur. Bunga kecil kemerahan. Buah bulat., keras, diameter 5-6 cm, rasa manis tawar dengan kulit buah seperti berkayu, kasar, warna keputihan, biji panjang pipih. Biasanya dipakai sebagai batang bawah pada okulasi jeruk. Biji. 0-400 m dpl.



ANDALIMAN
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Rutaceae
Spesies : Zanthoxylum acathopodium

Nama lain :

Asal-usul :


PROFIL TANAMAN




BELIMBING MANIS
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Geraniales
Famili : Oxalidaceae
Genus : Averrhoa
Spesies : Averrhoa carambola L.

Nama lain : Belimbing lingir, belimbing legi (Jawa); balingbing amis, calingcing (Sunda); bhalingbing manes (Madura); carambola (Inggris)

Asal-usul : Indonesia dan Malaysia

PROFIL TANAMAN
Tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 500 m diatas permukaan laut. Tinggi pohon 5 – l2 m. Percabangan pendek; kulit batang licin, berwarna cokelat abu-abu atau kelabu tua; tajuk daun rimbun dan bersirip ganjil; anak daun 2 – ll buah; ranting bersudut, berbulu lunak kuning yang bersifat sementara. Tanda bekas daun bentuk tonjolan. Anak daun bulat telur memanjnag, meruncing, l,5 – 9 kali l – 4,5 cm, ke arah ujung poros semakin besar, bawah hijau biru. Rangkaian bunga tumbuh di ranting-ranting kecil bekas ketiak daun; bunga kecil; tangkai pendek berwarna merah tua. Malai bunga kebanyakan terkumpul rapat, panjangnya 1,5 – 7,5 cm. Bunga sebagian dengan benangsari pendek dan tangkai putik panjang, sebagian dengan benangsari panjang dan tangkai putik panjang. Kelopak tinggi +/- 4 mm. Mahkota bunga putih atau kuning pucat cerah dengan ujung ungu kecokelatan dan tepi putih.Daun mahkota di tengah bergandengan, bulat telur terbalik memanjang, dengan pangkal dan tepi pucat. 5 benagsari yang didepan daun mahkota tereduksi menjadi staminodia. Buah buni bulat memanjang, dengan 4 - 5 rusuk yang halus mengilat dan tajam; pada waktu muda hijau sesudah tua kuning. Daging buah berair, rasa asam atau manis, warna kuning muda, panjang 4 – l3 cm; biji pipih; panjang +/- l cm, berwarna

AGROEKOLOGI
Membutuhkan tempat terbuka, tanah kering, tetapi air tanahnya dangkal.





TERONG BELANDA
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Asteridae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Spesies : Solanum fragans Hook., S. betaceum Cav., Cyphomandra betacea Sendt.

Nama lain : Terong landa, menen, terong menen, jabon, tomat pohon, terong walanda, tree tomato (Inggris), tomatobaum (Jerman), struiktomaat (Belanda).

Asal-usul : Peru


PROFIL TANAMAN
Semak, dapat mencapai 3 m. Batang berbulu, abu-abu, bercabang banyak, daun besar, seperti jantung, ujung runcing, hijau tua, berbulu, panjang sekitar 30 cm, lebar sekitar 20 cm, tangkai silindris dengan panjang 10 cm. Bunga dirangkaian, tumbuh di ketiak daun, kecil, kemerahan atau biru muda, harum. Buah bulat telue, panjang 6 cm, diameter 5 cm, tangkai panjang, kulit halus tipis warna kuning atau merah kusam, daging berair kemerahan atau kuning dengan rasa manis asam. Biji



SALAK

TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Liliopsida (Monocots)
Subklas : Arecidae
Ordo : Arecales
Famili : Arecaceae (Palmae)
Spesies : Salacca edulis Reinw., S. zalacca (Gaertn. )Voss

Nama lain : Salubi (Batak), sala (Minangkabau), sala (Bugis), hakam (Kalimantan)

Asal-usul : Indonesia


PROFIL TANAMAN
Pohon, tinggi 1-5 m. Berduri, daun menyirip panjang 4-7 m, permukaan atas hijau tua mengilat, permukaan bawah hijau putih abu-abu suram, anak daun panjang 70 cm dan lebar 7,5 cm, tangkai panjang berduri. Bunga malai, berkelamin satu, berumah dua, muncul dari ketiak daun, tandan panjang, rangkaian bunga jantan memanjang dan betina bulat seperti gada dengan w3arna cokelat. Buah bulat samapai piramida, pangkal meruncing ujung runcing tajam, tertutup kulit yang letaknya seperti sissik warna coklat kemerahan, panjang 5-10 cm, diameter 5-8 cm. Daging putih, tertutup selaput transparan, rasa manis kelat atau manis asam, berisi1-3 biji cokelat atau cokelat tua. 0-700 m dpl. Biji, anak

AGROEKOLOGI
0-700 mdpl, curah hujan rata-rata 200-400 mm/bulan (menghendaki iklim basah tetapi dapat juga ditanam di daerah kering asal cukup pengairannya). Karena berakar serabut maka memerlukan air tanah yang dangkal. Tanah gembur, lembab, berdrainase baik. Memerlukan penaung (lamtoro, dadap, albisia). Merupakan tanaman berumah dua, untuk budidaya perbandingan tanaman jantan dan betina adalah 1 : 10.

Posting Lama ►
 

Copyright © 2012. TUKANGMBAWON - All Rights Reserved B-Seo Versi 5 by Bamz