Selasa, 25 Juni 2013

INSEKTISIDA NABATI

A.    Jenis Dan Sifat Insektisida Nabati
Insektisida adalah bahan-bahan kimia bersifat racun yang dipakai untuk membunuh serangga. Insektisida dapat memengaruhi pertumbuhan, perkembangan, tingkah laku, perkembangbiakan, kesehatan, sistem hormon, sistem pencernaan, serta aktivitas biologis lainnya hingga berujung pada kematian serangga pengganggu tanaman Insektisida termasuk salah satu jenis pestisida.
Pestisida nabati adalah pestisida yang bahan aktifnya berasal daritumbuhan atau bagian tumbuhan seperti akar, daun, batang atau buah. Bahan-bahan ini diolah menjadi berbagai bentuk, antara lain bahan mentah berbentuk tepung, ekstrak atau resin yang merupakan hasil pengambilan cairan metabolit sekunder dari bagian tumbuhan atau bagian tumbuhan dibakar untuk diambil abunya dan digunakan sebagai pestisida. Pestisida dari bahan nabati sebenarnya bukan hal yang baru tetapi sudah lama digunakan, bahkan sama tuanya dengan pertanian itu sendiri.
Sejak pertanian masih dilakukan secara tradisional, petani di seluruh belahandunia telah terbiasa memakai bahan yang tersedia di alam untuk mengendalikan organisme pengganggu tanaman.
Sediaan insektisida dari tumbuhan mimba juga telah diketahui efektif menekan populasi hama serangga dan relatif aman terhadap lebah dan beberapa musuh alami. Pada umumnya pestisida berbahan nabati bersifat sebagai racun perut yang tidak membahayakan terhadap musuh alami atau serangga bukan sasaran, sehingga penggunaan pestisida berbahan nabati dapat dikombinasikan dengan musuh alami. Selain memiliki senyawa aktif utama dalam ekstrak tumbuhan juga terdapat senyawa lain yang kurang aktif, namun keberadaannya dapat meningkatkan aktivitas ekstrak secara keseluruhan (sinergi). Serangga tidak mudah menjadi resisten terhadap ekstrak tumbuhan dengan beberapa bahan aktif, karena kemampuan serangga untuk membentuk sistem pertahanan terhadap beberapa senyawa yang berbeda sekaligus lebih kecil daripada terhadap senyawa insektisida tunggal. Selain itu cara kerja senyawa dari bahan nabati berbeda dengan bahan sintetik sehingga kecil kemungkinannya terjadi resistensi silang.

B.    Fungsi Insektisida Nabati
Pestisida Nabati memiliki beberapa fungsi, antara lain:
1.    Repelan, yaitu menolak kehadiran serangga. Misal: dengan bau yang menyengat
2.    Antifidan, mencegah serangga memakan tanaman yang telah disemprot.
3.    Merusak perkembangan telur, larva, dan pupa
4.    Menghambat reproduksi serangga betina
5.    Racun syaraf
6.    Mengacaukan sistem hormone di dalam tubuh serangga
7.    Atraktan, pemikat kehadiran serangga yang dapat dipakai pada perangkap serangga
8.    Mengendalikan pertumbuhan jamur/bakteri

C.    Mekanisme Kerja Insektisida Nabati
Untuk membuat pestisida nabati diperlukan bahan-bahan berupa bagian dari tumbuhan tertentu, misalnya daun, biji, buah, akar dan lainnya.Bahan-bahan tersebut diolah menjadi berbagai macam bentuk, antara lain : cairan berupa ekstrak dan minyak, dan bentuk padat (tepung dan abu). Contoh bentuk-bentuk hasil pengolahan pestisida nabati antara lain sebagai berikut :
•    Bahan mentah yang berbentuk tepung (tepung nimba, tepung kunyit, tepung jahe).
•    Ekstrak tanaman/resin dengan mengambil cairan metabolit sekunder dari bagian tanaman tertentu. (minyak nimba, minyak krisan, minyak cengkeh, dll).
•    Bagian tanaman dibakar untuk diambil abunya dan dipakai sebagai insektisida misalnya : serai, tembelekan (Lantana Cemara)), daun bambu dan lain-lain.
•    Bahan mentah/ekstrak yang didapatkan dengan cara proses perebusan, contoh: daun pepaya dll.
•    Bahan mentah nabati yang didapatkan dengan cara melalui proses fermentasi.

D.    Kelebihan Dan Kekurangan Insektisida Nabati
Memang ada kelebihan dan kekurangannya. Kira-kira ini kelebihan dan kekurangan pestisida nabati.
•    Kelebihan:
1.    Degradasi/penguraian yang cepat oleh sinar matahari.
2.    Memiliki pengaruh yang cepat, yaitu menghentikan nafsu makan serangga walaupun jarang menyebabkan kematian.
3.    Toksisitasnya umumnya rendah terhadap hewan dan relativ lebih aman pada manusia dan lingkungan.
4.    Memiliki spectrum pengendalian yang luas (racun lambung dan syaraf) dan bersifat selektif
5.    Dapat diandalkan untuk mengatasi OPT (organisme pengganggu tanaman) yang telah kebal pada pestisida kimia
6.    Phitotoksitas rendah, yaitu tidak meracuni dan merusak tanaman
7.    Murah dan mudah dibuat oleh petani

•    Kelemahannya:
1.    Cepat terurai dan daya kerjanya relatif lambat, sehingga aplikasinya harus lebih sering.
2.    Daya racunnya rendah (tidak langsung mematikan bagi serangga)
3.    Produksinya belum dapat dilakukan dalam jumlah besar karena keterbatasan bahan baku.
4.    Kurang praktis
5.    Tidak tahan disimpan

0 komentar:

Posting Komentar

◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Copyright © 2012. TUKANGMBAWON - All Rights Reserved B-Seo Versi 5 by Bamz