Selasa, 25 Juni 2013

PEMBELAHAN SEL

PEMBELAHAN SEL

A.    Pembelahan Amitosis (Langsung)
Pembelahan secara langsung biasa terjadi pada makhluk hidup bersel tunggal (uniseluler). Pembelahan makhluk hidup bersel tunggal merupakan reproduksi makhluk hidup itu sendiri. Hal ini berarti bahwa terbentuknya sel-sel baru juga berarti terbentuknya individu baru. Pembelahan amitosis tidak didahului pembentukan benang gelendong maupun pembelahan inti.
Amitosis merupakan cara reproduksi vegetativ pada organisme prokariotik dan protozoa. Pembelahan ini berlangsung tanpa adanya persiapan yang khusus. Pembelahan amitosisi berlangsung menghasilkan dua sel anakan sehingga sering disebut pembelahan biner. Seiap materi inti terbagi menjadi dua kemudian diikuti pembagian sitoplasma. Pada pembelahan amitosis ini setiap sel anak mewarisi sifat-sifat induknya. Pembelahan amitosis senantiasa menghasilkan keturunan yang memiliki sifat yang identik dengan induknya.
B.    Pembelahan Mitosis
Mitosis adalah pembelahan sel  yang menghasilkan dua sel anak yang masing-masing memiliki sifat dan jumlah kromosom  yang sama dengan sel induknya. Mitosis terjadi pada perbanyakan sel tubuh (sel somatis). Kromosomnya berpasangan, shingga di sebut diploid (2n). Pembelahan mitosis berlangsung secara bertahap mlalui beberapa fase, yaitu profase, metafase, anafase dan telofase. Selain itu ada juga interfase, yang merupakan fase antara mitosis satu dengan mitosis berikutnya.
a.    Profase
Pada fase ini, sel induk yang akan membelah memperlihatkan gejala terbentuknya dua sentriol dari sentrosom, yang satu tetap di tempat, yang satu bergerak ke arah kutub yang berlawanan.Tiap sentriol memancarkan serabut-serabut berupa filamen yang di sebut benang gelendong pembelahan (benang spindel). Yang menghubungkan benang sentriol satu dengan sentriol lain.
Membran  inti yang masih tampak  pada profase awal kemudian segera terpecah-pecah. Lalu, butiran kromatin memanjang menjadi benang kromatin yang kemudian memendek dan menebal menjadi kromosom, dengan bagian yang menggenting di sebut sentromer. Sentromer adalah bagian kromosom yang tidak dapat menyerap zat warna. Tiap-tiap sentromer mengandung kinetokor, yaitu tempat mikrotubulus terikat.
Kemudin kromosom berduplikasi membujur menjadi dua bagian yang masing-masing di sebut kromatid. Bersamaan dengan itu, anak inti (nukleus) mengecil dan tidak tampak atau menghilang. Dengan demikian,kromatid terjerat pada benang spindel. Sementara itu, benang spindel meluas ke luar ke segala arah, di sebut sebagai aster.
Di akhir profase, selubung inti sel pecah dan setiap kromatid melekat di beberapa benang spindel di kinetokor. Kromosom duplikat lalu meninggal daerah kutub dan berjajar di ekuator. Pada sel tumbuhan yang tidak memiliki sentriol, benang gelendong pembelahan ini terbentuk di antara dua titik yang di sebut titik kutub.        
b.    Metafase
Periode selama kromosom di ekuatorial di sebut metafase. Membran inti sudah menghilang. Kromosom berada di bidang ekuator, dengan sentromernya seolah kromosom berpegang pada benang gelendong pembelahan. Pada fase ini, kromosom tampak paling jelas.
c.    Anafase
Selama anafase, kromatid bergerak menuju ke rah kutub-kutub yang berlawanan. Kinetokor yang masih melekat pada benang spindel berfungsi  menunjukan jalan, sedangkan lengan kromosom mengikuti di belakang.   
d.    Telofase
Krmatid-kromatid mengumpul pada kutub-kutub. Benang gelendong menghilang, kromatid menjadi kusut dan butiran-butiran kromatid muncul kembali. Selaput inti terbentuk kembali dan nukleolus terlihat lagi. Pada bagian bidang ekuator terjadi lekungan yang makin lama makin ke dalam hingga sel induk terbagi menjadi dua yang masing-masing mempunyai sifat dan jumlah kromosom yang sama dengan induknya.  
e.    Interfase
Interfase di sebut pula fase istirahat, namun sebutan ini kurang tepat karena justru pada saat ini sel mempersiapkan diri untuk pembelahan lagi dengan mengumpulkan materi dan energi. Pada fase ini krmosom tidak tampak, tetapi butiran kromatin tampak jelas. Pada fase ini, tingkah laku kromsom tidak tampak sehingga fase ini bukan termasuk fase mitosis.
Akhirnya pembelahan secara mitosis mnghaslkan dua sel anak. Masimh-masing sel anakan memiliki jumlah dan sifat kromosom yang sama dengan sel indunya. Pada pembelahan ini terjadi pembagian inti (karokinesis) dan pembagian plasma dan sitoplasma (sitokenesis).
Mitosis merupakan mekanisme memperbanyak sel atau pertumbuhan. Mitosis terjadi pada sel-sel tubuh, dan berlangsung mulai dari terbentuknya zigot yang bersifat diploid. Sel-sel tertentu seperti otot dan syaraf tidak lagi membelah pada batas-batas tertentu. Sel-sel yang sudah mengalami diferensiasi tidak lagi membelah secara mitosis.

C.    Pembelahan Meiosis
Meiosis adalah proses pembelahan sel dengan dua kali pembelahan yang menghasilkan empat sel anak, yang masing-masing memiliki separuh dari jumlah kromosom sel induk. Pembelahan sel ini berlangsung melalui dua tahap, yaitu meiosis I dan meiosis II, tanpa melalui interfase. Interfase hanya terjadi sebelum atau sesudah meiosis.
a.    Meiosis I
Meiosis I melalui tahap berikut ini.
1)    Profase I
Profase terbagi lagi menjadi fase-fase sebagai berikut:
a)    Leptonema: benang-benang kromatin menjadi kromosom.
b)    Zigonema: kromosom yang sama bentuknya atau kromosom homolog berdekatan dan bergandengan. Setiap pasang kromosom homolog disebut bivalen.
c)    Pakinema: tiap bagian kromosom homolog mengganda, tetapi masih dalam satu ikatan sentromer sehingga terbentuk tetrad.
d)    Diplonema: kromatid dari tiap-tiap belahan kromosom memendek dan membesar.
e)    Diakinesis: sentrosom membentuk dua sntriol yang masing-masing membentuk benang gelendong pembelahan. Satu sentriol tetap, sedangkan sentriol yang lain bergerak ke arah kutub yang berlawanan. Membran inti dan nukleolus menghilang. Empat kromatid bivalen tadi disebut tetrad dan terjerat oleh benang gelendong yang dibentuk olh sentriol-sentriol.
2)    Metafase I
Pada fase ini tetrad berkumpul di bidang ekuator.
3)    Anafase I
Benang gelendong pembelahan dari tiap kutub menarik kromosom homolog sehingga stiap pasangan kromosom homolog berpisah bergerak ke arah kutub yang berlawanan, sentromer belum membelah. Stiap kutub menerima campuran acak kromosom dari ibu dan bapak.
4)    Telofase I
Kromatid memadat, selubung inti terbentuk, dan nukleolus muncul lagi, kemudian sitokenesis berlangsung. Pada manusia terjadi duplikasi dua kromosom dari jumlah empat kromatid sehingga terbentuk 23 kromosom yang diduplikasi  di setiap kutub. Benang gelendong lenyap, kromatid muncul kembali. Sentriol berperan sebagai sentrosom kembali.
b.    Meiosis II
1)    Profase II
Sentrosom membentuk dua sentriol yang terletak pada kutub yang berlawanan dan dihubungkan oleh benang gelendong. Benang inti dan nukleolus lenyap, kromatin berubah menjadi kromosom yang terjerat oleh benang gelendong.
2)    Metafase II
Kromosom berada di bidang ekuator, kromatid berkelompok dua-dua. Pada tahap ini belum terjadi pembelahan sentromer.
3)    Anafase II
Kromosom melekat pada kinetokor benang gelendong, lalu ditarik oleh benang gelendong ke arah kutub yang berlawanan yang menyebabkan sentromer terbelah. Sebagai akibatnya tiap kromatid bergerak ke arah yang berlawanan pula.
4)    Telofase II
Kromatid berkumpul pada kutub pembelahan lalu berubah menjadi kromatim kembali. Bersamaan dengan itu membran inti dan anak inti terbentuk lagi, dan sekat pemisah semakin jelas sehingga akhirnya tejadilah dua sel anakan.
Pada meiosis terjadi dua kali pembelahan. Satu sel induk yang diploid (2n) menghasilkan empat sel anakan yang bersifat haploid (n). Meiosis disebut pula pembelahan reduksi yang berarti terjadi pengurangan jumlah kromosom.

0 komentar:

Posting Komentar

◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Copyright © 2012. TUKANGMBAWON - All Rights Reserved B-Seo Versi 5 by Bamz