a. ORDO POLYCARPICAE ( RANALES ATAU RANUNCULALES )
Sebagian beesar warga bangsa ini terdiri atas tumbuhan dengan batang berkayu , kadang –kadang dalam kayunya belum terdapat trachea, sebagian kecil berupa terna. Cirri utama bangsa ini ialah terdapatnya daun buah yang bebas pada bunganya, sehingga dari satu bunga dapat kemudian terbentuk banyak buah. Sifat inilah yang menyebabkan kelompok tumbuhan ini diberi nama polycarpicae ( dari bahasa yunani poly = banyak, carpos = buah ). Kedudukan terlihat dari dimilikinya bunga yang bagian- bagiannya slain bebas satu dengan yang lain juga karena duduknya yang mengikuti spiral dan adanya bentuk-bentuk peralihan antara bagian - bagian utama bunga .selain dari itu bagian-bagian bunga tersebut (terutama daun-daun buahnya ) kadang –kadang masih jelas sifatnya sebagi sporopil dengan bakal-bakal biji (makrosporangium) yang terletak pada epinya (marginal).
Polycarpicae juga di pandang sebagai kelompok dikotil yang dalam perkembangan filogenetik selanjutnya akan menghasilkan kelompok tumbuhan monokotil. Pendapat ini di dasarkan atas adanya kenyataan di temukannya sift-sifat
1. Famili Amaranthaceae
Terna berumur pendek atau tumbuhan berbatang berkayu, dengan daun-daun yang kadang-kadang bersifat sukulen, duduknya berhadapan atau tersebar, tanpa daun penumpu. Susunan bunga sangat menyerupai bunga Chenopodiaceae, bunga terdapat dalam ketiak-ketiak daun atau tersusun dalam bunga majemuk yang bersifat seperti dikasium yang selanjutnya tersusun lagi dalam rangkaian yang menyerupai bulir, seringkali berwarna kehijau-hijauan, dengan tenda tunggal yang berbilangan 1→5 atau tidak ada. Benang sari pada pangkalnya seringkali berlekatan menjadi buluh, seringkali di antaranya terdapat pseudostaminodium yang bersifat petaloid bakal buah menumoang, beruang 1 dengan 1→∞ bakal biji. Tangkai putik tidak ada atau berbentuk benang dengan kepala putik yang berbentuk kancing atau berbelah. Bakal biji kampilotrop, tegak atau bergantung pada tali pusar yang basal. Mengenai penyerbukannya belum dapat perhatian. Buahnya buah buni, buah keras atau buah kering yang membuka dengan sebuah tutup, kadang-kadang diselubungi tenda bunga. Pada bunga yang bersifat dikasium, hanya di tengah yang fertile, yang di samping biasanya steril dan mengalami metamorfosis menjadi alat pemencaran berupa seberkas kait-kait atau rambut-rambut. Biji dengan lembaga yang bengkok melingkari endospermanya. Dalam suku ini termasuk ± 850 jenis terbagi dalam 64 marga yang tersebar di daerah-daerah tropika dan subtropika, angota-anggotanya banyak terdapat di Amerika Selatan. Contoh dari family amaranthaceae adalah: Amaranthus spinosus (bayam duri), Amaranthus viridis, Amaranthus tricolor, Amaranthus hybridus, Amaranthus gracilis (macam-macam bayam), Celosia cristata (bayam cengger), Celosia argentea (boroco), Alternanthera sessilis, Alternanthera philoxeroides, Gomphrena globosa (kembang gundul).
Taksonomi Amaranthus A. spinosus (bayam duri)
Kerajaan : Plantae
Divisi :Magnoliophyta
Sub divisi :Angiospermae
Kelas :Dicotyledoneae
Ordo :Caryophyllales
Family : Amaranthaceae
Genus : Amaranthus
Spesies : Amaranthus A. spinosus (bayam duri)
Bayam duri Kaya kandungan kimia antara lain amarantin, rutin, kalium nitrat, piridoksin, garam-garam fosfat, besi, Vitamin A, C dan K. Selain enak, tumbuhan ini penuh khasiat, menyembuhkan disentri, bisul, sampai keputihan, menghilangkan panas (anti piretik), peluruh kemih (diuretik), menghilangkan racun (anti-toksin) menghilangkan bengkak, menghentikan diare dan membersihkan darah.. Sebagaimana tertulis dalam buku Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 1, karya dr Setiawan Dalimartha, Trubus Agriwidya, Jakarta, 1999, tersebut bahwa dengan memanfaatkan akarnya, banyak khasiat yang bisa diambil. Misalnya untuk pengobatan bisul yang keras, wasir (hemoroid), ekzema, gusi bengkak berdarah, malancarkan pengeluaran ASI ( laktagoga ), demam, kutil, luka bakar dan di gigit ular berbisa. Seluruh tumbuhan direbus, airnya selagi hangat di gunakan untuk merendam kaki yang pegal linu, dan reumatik.
Masyarakat mengenalnya dengan bermacam nama. Di Lampung, bayam duri lebih dikenal dengan nama bayam kerui. Adapula yang mengenalnya senggang cucuk (Sunda), bayam eri, bayam raja, bayam roda, bayam cikron (Jawa), Ternyak duri, ternyak lakek (Madura). Cara budidaya dengan cara Stek ataupun biji.
Taksonomi Bayam merah (Alternanthera amoena Voss)
Kerajaan : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Caryophyllales
Family : Amaranthaceae
Genus : Alternanthera
Spesies : Alternanthera amoena Voss
Bayam merah memiliki khasiat untuk pengobatan, terutama mengobati kurang darah, bayam merah dianggap lebih berkhasiat dibanding bayam hijau. Tapi jika anda sulit menemukan bayam merah, bayam hijau pun tidak ada salahnya untuk digunakan sebagai obat alami kurang darah. Manfaat lainnya adalah sebagai bahan obat tradisional, dan juga untuk kecantikan. Akar bayam merah dapat digunakan sebagai obat penyembuh sakit disentr. Daun dan bunga bayam duri berkhasiat untuk mengobati penyakit asma dan eksim. Bahkan sampai batas tertentu, bayam dapat mengatasi berbagai jenis penyakit dalam. Untuk tujuan pengobatan luar, bayam dapat dijadikan bahan kosmetik (kecantikan). Biji bayam digunakan untuk bahan makanan dan obat - obatan. Biji bayam dapat dimanfaatkan sebagai pencampur penyeling terigu dalam pembuatan roti atau dibuat bubur biji bayam. Ekstrak biji bayam berkhasiat sebagai obat keputihan dan pendarahan yang berlebihan pada wanita yang sedang haid.
2. Family Nyctaginaceae
Terna atau tumbuhan berkayu dengan daun-daun tunggal duduknya berhadapan, tanpa daun penumpu. Bunga tersusun dalam kelompok-kelompok kecil yang seringkali diselubungi oleh daun-daun pelindung yang berwarna menarik, banci atau karena adanya reduksi berkelamin tunggal, aktinomorf atau sedikit zigomorf. Hiasan bunga tunggal, kebanyakan menyerupai mahkota, kadang-kadang kecil sekali, berbilangan 5 dan berlekatan satu sama lain, di laurnya sering terdapat daun-daun pembalut yang menyerupai kelopak. Bagian bawah hiasan bunga tinggal sebagai selubung buah. Benang sari 1→10, tersusun dalam 2 lingkaran, kadang-kadang 2X jumlah daun-daun hiasan bunga, kebanyakan kurang, dan duduk berseling dengan taju-taju hiasan bunga. Bakal buah menumpang, beruang 1 dengan bakal biji yang anatrop atau kampilotrop dengan tembuni yang basal. Penyerbukan secara entomogami atau kleistogami. Buahnya buah kurung, dinding buah rapat dan berlakatan dengan kulit biji. Lembaga lurus atau bengkok, biji mempunyai perisperm.
Suku ini meliputi ± 300 jenis yang terbagi dalam ± 30 marga, terutama terdapat di Amerika. Contoh dari family Nyctaginaceae: Bougainvillea spectabilis, Bougainvillea glabra (tanaman hias), Mirabilis jalapa (bunga pagi sore).
Taksonomi Bougainvillea glabra (kembang kertas):
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Carryophillales
Family : Nyctaginaceae
Genus : Bougainvillea
Spesies : Bougainvillea glabra (kembang kertas)
Kembang kertas atau populer juga dengan nama bugenvil Bentuknya adalah pohon kecil yang sukar tumbuh tegak. Keindahannya berasal dari seludang bunga yang berwarna cerah dan menarik perhatian karena tumbuh dengan seludang bunga ini kerap dianggap sebagai bagianbunga , walaupun bunganya yang benar adalah bunga kecil yang terlindung oleh seludang.
Berasal dari Amerika Selatan, tanaman ini sering ditanam di taman dan kawasan perumahan. Pada waktu tanaman ini berbunga, tanaman ini mempunyai kebiasaan merontokkan beberapa daunnya. Bentuknya adalah pohon kecil yang sukar tumbuh tegak. (Seludang bunga atau spatha) merupakan daun pelindung, yang seringkali berukuran besar, yang menyelubungi seluruh bunga majemuk waktu belum mekar. Seludang bunga dapat dijumpai pada struktur generatif (bunga) tumbuhan anggota suku aren-arenan (Arecaceae dan suku talas-talasan (Araceae). Seludang bunga sebenarnya merupakan suatu bentuk khusus dari daun pelindung (bractea).Bougainvillea disebut tanaman bunga kertas karena bentuk seludang bunganya yang tipis dan mempunyai ciri – ciri seperti kertas, batang tanaman bunga ini agak keras, mempunyai duri yang tajam dan bercabang-cabang. Perkembang biakannya pula hanya memerlukan keratan batang yang disemai di dalam bungkus plastik ataupun pot dengan cara mudah. Selain itu, tanaman ini juga mempunyai sulur yang rapat, daun yang lebar dan berbentuk bujur tirus yang mampu membentuk rimbunan pokok di kawasan halaman rumah atau juga sebagai tumbuhan pagar di kawasan yang menarik.
Walaupun tanaman ini berukuran kecil dan berbentuk corong, namun memiliki banyak manfaat. Contohnya saja untuk dandanan rambut, campuran bunga untuk mandian pewangi, dan sebagai kegunaan di upacara pemakaman bagi kaum Cina dan India, selain itu bunga kertas memiliki khasiat untuk mengobati penyakit disentri , kencing nanah , bisul , sakit pada putting susu.
3. Family Cactaceae
Sukulen batang, kebanyakan xerofita atau kadang-kadang epfita, tanpa daun-daun. Batang tebal berdaging (dengan jarang air) dengan bentuk yang beraneka ragam: bulat, bersegi, silinder, seperti pilar, dll. Daun-daun telah tereduksi menjadi duri-duri, jarang sekali terdapat daun-daun yang normal, di dalam ketiaknya seringkali terdapat berkas rambut-rambut. Bunga relative besar, duduk di atas bantalan-bantalan daun, aktinomorf atau sedikit zigomorf, banci, dengan sumbu bunga yang panjang berbentuk buluh. Hiasan bunga terdiri atas sejumlah besar daun-daun hiasan bunga yang biasanya sukar dibedakan yang mana kelopak dan mana mahkotanya, di bagian bawah seringkali berlekatan menjadi suatu buluh. Benang sari ∞, bakal buah tenggelam, mempunyai 1 tangkai putik, tersusun atas beberapa daun buah, beruang 1 dengan tembuni di dinding, atau terbagi dalam sejumlah ruang-ruang yang tidak sempurna. Bakal biji ∞, dengan 2 selaput biji. Buahnya buah buni yang berisi banyak biji, biji dengan sedikit atau tanpa endosperm.
Suku ini terdiri atas ± 1500 jenis yang terbagi dalam 100 marga, terutama di daerah iklim sedang sampai iklim tropic di Amerika. Banyak yang merupakan tumbuhan gurun, amat disukai sebagai tanaman hias.
Contoh dari family Cactaceae: Peireskia aculeate, Peireskia bleo (mempunyai daun-daun normal sebagai alat asimilasi), Cereus giganteus, Cereus peruvianus, Cereus triangularis, Echinocactus cornigerus , Echinocactus williamsii, Mamillaria plumose, Mamillaria heyderi, Opuntia vulgaris, Opuntia ficus-indica, Opuntia rafinesquei, Nopalea caccinellifera.
Taksonomi Opuntia ficus-indica (kaktus centong) :
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Carryophyllales
Family : Cactaseae
Genus : opuntia
Spesies : Opuntia ficus-indica
Bunga Actinomorphic dan biseksual (jarang berkelamin tunggal). Bunga yang besar, mencolok dan umumnya soliter, yang timbul dari akhir areoles. Ovarium sering rendah dengan parietalis atau basal placentations laminer.
Kaktus centong memiliki khasiat yang beragam, berdasarkan hasil uji praklinis membuktikan, kaktus centong mujarab mengatasi diabetes mellitus. Anggota famili Cactaceae itu kaya mucilage, serat karbohidrat yang tak larut dalam air, tapi menyerap air. Serat itu mempunyai aktivitas hipoglikemik sekaligus menyediakan nutrisi bagi pankreas. Oleh suku Indian, penduduk asli Meksiko, mucilage yang terdapat pada daun digunakan sebagai salep dan pelembap kulit.
Opuntia (sohor) mengandung pektin. Pektin yang dimanfaatkan menjadi sirop untuk mencegah iritasi lambung. Yang lebih penting, pektin itu juga membantu menurunkan kadar kolesterol darah dan pelangsing, mengobati penyakit gonorea, diare, rabies, disentri, inflamasi, rematik, dan asma. Selama ini tingginya kadar kolesterol darah biang kerok munculnya stroke, jantung koroner, dan arterioklerosis. Artinya, dengan menjaga kadar kolesterol di bawah ambang normal, 3 penyakit maut itu dapat dicegah. Secara tradisional opuntia yang dihaluskan sebagai pereda nyeri dan luka akibat gigitan tarantula. Penelitian lain membuktikan bahwa Opuntia ficus indica memiliki antioksidan tinggi yang berfungsi 'memerangi' radikal bebas pemicu beragam penyakit degeneratif.
4. Family Portulacaceae
Terna atau semak-semak kecil dengan daun-daun tunggal yang tebal berdaging, duduknya tersebut tersebar atau berhadapan atau dalam roset, dengan daun penumpu yang tipis seperti selaput atau mengalami metamorphosis menjadi seberkas rambut-rambut, jarang sekali tanpa daun penumpu. Bunga banci, aktinomorf, dengan 2→5 daun duri pembalut atau lebih yang menyerupai kelopak: tenda bunga berbilangan 4→6, biasanya lekas gugur. Benang sari sama dengan jumlah daun hiasan bunga atau lebih banyak atau kurang, biasanya duduk berhadapan dengan daun-daun tenda bunga. Bakal buah menumpang atau setengah tenggelam, mula-mula beruang banyak, kemudian menjadi beruang 1 karena lenyapnya sekat-sekat, berisi 1→∞ bakal biji yang kampilotrof dengan tembuni yang sentral. Buahnya buah kendaga yang membuka dengan katup-katup atau dengan sebuah tutup, biasanya mengandung bakal biji. Biji dengan perisperm yang besar, lembaga bengkok mengelilingi perisperm.
Suku ini mencakup ± 500 jenis, terbagi dalam 19 marga, sebagian besar xerofita, hanya sedikit sekali yang tergolong dalam higrofita, terutama terbesar di Amerika. Contoh Famili Portulacaceae: Portulaca oleraceae (krokot), Portulaca quadrifida, Portulaca grandiflora (tanaman hias). Talinum triangulare (krokot landa, postelein). Montia Fontana, Montia minor (higrofita). Calandrinia discolor.
Taksonomi Portulaca grandiflora :
Kerajaan : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Caryophyllales
Family : Portulacaceae
Genus : Portulaca
Spesies : Portulaca glandiflora
5. Family Caryophylllaceae
Terna atau kadang-kadang semak-semak kecil dengan daun-daun yang sempit yang duduknya tersebar, dengan atau tanpa daun-daun penumpu, bunga tersusun dalam bunga majemuk yang simos, banci atau berkelamin tunggal, seringkali dengan daun-daun peralihan atas yang steril sebagai selubung atau mempunyai kelopak dan mahkota, hampir selalu berbilangan 5. Benangsari 5→10, tersusun dalam 1 atau 2 lingkaran. Bakal buah terdiri dari 2→5 daun buah, menumpang atau setengah tenggelam, beruang 1 atau beruang banyak tidak sempurna, mempunyai 2→5 tangkai putik atau mempunyai 1 tangkai putik dengan 2→5 kepala putik. Bakal biji 1→∞, anatrop atau kampilotrop dengan tembuni yang basal atau di sudut-sudut di pusat. Buahnya buah kendaga atau buah buni. Biji dengan perisperm dalam kendaga yang bengkok. Penyerbukan secara entomogami, ada kalanya autogami atau kleistogami.
Suku ini meliputi tidak kurang dari 2000 jenis yang terbagi dalam ± 80 marga, terutama tersebar di daerah-daerah beriklim sedang. Contoh dari family Caryophyllaceae: Herniara hirsuta, Herniara glabra (berkhasiat obat), Spergula Anvensis, Stellaria media, Dianthus caryophyllus, Dianthus annuus (anyelir), Dianthus plumarius, Sapanoria offcinalis (menghasilkan saponin), Silene nutans, Silene acaulis, Lychnis flos-cuculi, Lychnis granduflora, Viscaria vulgaris.
Taksonomi Dianthus caryophyllus (anyelir) :
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Carryophyllales
Family : Carryophyllaceae (keluarga anyelir)
Genus : Dianthus
Spesies : Dianthus caryophyllus
Anyelir (bunga teluki) adalah tanaman hias pekarangan dan pot yang populer. Tanaman ini berasal dari kawasan mediterania. Bunga anyelir memiliki warna yang terang dan berwarna-warni, sehingga sering digunakan sebagai hiasan. Ada dua jenis tanaman anyelir yaitu jenis satu bunga bagi setiap tangkai dan jenis `spray', banyak bunga bagi setiap tangkai.
Anyelir dapat hidup selama 18-20 bulan. Tanaman ini dapat mencapai ketinggian sampai 2 meter, namun untuk dapat tumbuh tegak ia harus diikat dengan penyokong. Garis pusat batang tanaman bunga anyelir dapat mencapai 1 cm. dan biasanya membengkak pada buku/ruas.
Semua caryophyllids lain (kecuali ini keluarga dan Molluginaceae tersebut) menghasilkan pigmen betalanin kemerahan. Para Caryophyllaceae memproduksi antosianin sebagai pigmen kemerahan nya. Benar kelopak masih kurang. Benang sari ulir luar adalah kelopak-suka dan sering mencakar. Bunga Actinomorphic (jarang Zygomorphic) dan biseksual (jarang berkelamin) dan ditanggung di cymes. Bracts kadang-kadang hadir. Ovarium yang unggul (jarang lebih rendah) dengan bebas plasentasi pusat atau basal. Buah sebagai kapsul loculicidal atau utrikulus. Benih telah melengkung embrio. Endosperma kurang dan digantikan oleh perisperm.
0 komentar:
Posting Komentar